BUDDHIST COMPILATION FORUM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Maha Samaya Suttram

Go down

Maha Samaya Suttram Empty Maha Samaya Suttram

Post by skipper Sat Nov 29, 2008 11:22 pm

Namo Sang Hyang Adi Buddhaya
Namo Dharmakaya Vajradhara Adi Buddhaya
Namo Dharmakaya Samantabhadra Adi Buddhaya
Namo Dharmakaya Maha Vairocana Adi Buddhaya
Namo Dharmakaya Ruchira Buddhaya
Namo Dharmakaya Purushottama Buddhaya
Namo Dharmakaya Ashvamedha Buddhaya
Namo Paramadvaita Buddhaya
Namo Padampa Sangye Buddhaya

"Semoga semua Sarira Sang Sakyamuni Buddha dilindungi oleh semua Bodhisattva Mahasatta Dharmapala Deva."

"Semoga semua Sarira Sang Sakyamuni Buddha tetap ada dan menetap di dunia ini hingga Kedatangan Sang Ajita Maitreya seperti Stupa Sarira Sang Kasyapa Buddha yang Telah di Agungkan oleh Sang Sakyamuni Buddha."

"Semoga semua mahluk memperoleh Kebijaksanaan untuk menghormati Sarira Buddha."

"Semoga semua bencana yang akan menimpa Negara China dan Negara Thailand musnah dengan Kebijaksanaan Mahayana Puja ini.

Na Mo Yao Chi Jin Mu (瑤池金母)

Maha Samaya Sutta


Demikianlah telah kudengar, Pada suatu ketika, Sang Bhagava bersama sekelompok besar Bhikkhu Sangha yang berjumlah lima ratus Bhikkhu, Yang Semua-Nya Arahat, berada di Mahavana, di daerah Suku Sakya di Kapilavatthu. Dan Para Dewa dari sepuluh ribu tata-surya datang kesana mengunjungi Sang Bhagava dan Bhikkhu Sangha.

Ketika itu, ada empat Dewa alam Suddhavasa berpikir:"Sekarang, Sang Bhagava dengan sekelompok besar Bhikkhu Sangha yang berjumlah lima ratus Bhikkhu , Yang Semua-Nya Arahat, berada di Mahavana, di daerah Suku Sakya di Kapilavatthu. Dan Para Dewa dari sepuluh ribu tata-surya datang kesana untuk mengunjungi Sang Bhagava dan Bhikkhu Sangha. Bukankah sebaiknya Kita juga mengunjungi Beliau, dan masing-masing Kita mengucapkan sebuah syair di depan-Nya?"

Maka Para Dewa itu, bagaikan Seorang yang gagah perkasa merentangkan tanganNya atau merapatkan tanganNya yang telah direntangkan, lenyap dari alam Suddhavasa dan muncul didepan Sang Bhagava. Mereka menghormat Beliau dan berdiri disamping. Dan dengan berdiri demikian, salah seorang Dewa dari Para Dewa itu mengucapkan Syair ini kepada Sang Bhagava:"Pertemuan Besar di Hutan! Para Dewapun datang berkumpul, Kamipun datang untuk menyaksikan Pertemuan Agung dari Bhikkhu Sangha Yang Tidak Terkalahkan." Dan Dewa yang lain mengucapkan Syair ini kepada Sang Bhagava:"Disana Para Bhikkhu memusatkan Pikiran Mereka, meluruskan Batin Mereka. Pandai bagaikan Kusir yang memegang tali-kekang, Mereka menjaga inderanya." Dewa yang lain mengucapkan Syair ini kepada Sang Bhagava:"Semua rintangan dan penghalang telah dihancurkan, tiangpun dicabut, Mereka berjalan dalam Kesucian, tanpa noda, dengan mata yang terang, bagaikan gajah-gajah yang telah terlatih baik." Lalu, Dewa yang lain mengucapkan Syair ini kepada Sang Bhagava:"Mereka yang terlindung pada Buddha tidak akan terlahir dialam yang menyedihkan, setelah meninggalkan kehidupan manusia, Mereka akan terlahir kembali dialam Surga."

Kemudian Sang Bhagava bersabda kepada Para Bhikkhu:"Para Bhikkhu, hampir semua Dewa dari sepuluh ribu tata-surya datang kesini untuk melihat Sang Tathagata dan Bhikkhu Sangha. Di masa yang lampau, Para Dewa sebanyak ini pun mengunjungi Para Arahat Samma Sambuddha yang muncul pada masa yang akan datang. Para Bhikkhu, Aku akan menerangkan kepada kamu, nama dari Para Dewa, Saya akan uraikan nama Mereka, Saya akan nyatakan nama Mereka. Dengarkanlah dan perhatikan sungguh-sungguh kata-kata-Ku." "Baiklah Bhante", jawab Para Bhikkhu, Dan Sang Bhagava Bersabda:

Saya akan mengucapkan seloka; dialam manapun Kamu akan bertemu dengan Para Dewa, tetapi Mereka akan tinggal di lereng-lereng gunung, duduk dengan Batin Bersih dan Terlatih. Bagaikan Singa-Singa yang terbaring dengan tenang, telah menaklukkan ketakutan yang mencekam, dengan Pikiran Yang Jernih, Luhur, Tenang, dan Suci. Lebih dari 500 Bhikkhu yang diketahui berada di Hutan dekat Kapilavatthu. Kepada Siswa-Siswa yang menyenangi kata-kata-Nya, Sang Guru bersabda:"Para Bhikkhu, ketahuilah; Para Dewa tenang. Mereka berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mendengar Buddha Sasana.

Dalam Diri Mereka muncul Pengetahuan yang tak nampak oleh manusia biasa. Ada yang dapat melihat seratus Dewa, seribu Dewa, dan ada yang dapat melihat tujuh puluh ribu Dewa, dan ada pula yang dapat melihat jumlah Dewa yang tidak dapat dihitung banyakNya disekelilingNya. Setelah diundang oleh Cakkhuma, Mereka semua melihat dan mengerti.
Kepada Siswa-Siswa yang menyenangi kata-kata-Nya, Sang Guru bersabda:"Para Bhikkhu, ketahuilah, Para Dewa datang!" Seperi apa yang telah Saya uraikan, uraikanlah Itu dengan teratur.

Tujuh ribu Yakkha dari Bhumi Kapilavatthu, Yang Sakti, menarik dilihat dan gemilang. Datang dengan gembira ke Hutan belukar untuk menyaksikan Pertemuan Para Bhikkhu.
Enam ribu Yakkha dari Himalaya dengan bentuk tubuh Yang indah, Sakti, perkasa, menarik dilihat dan gemilang. Datang dengan gembira ke Hutan belukar untuk menyaksikan Pertemuan Para Bhikkhu.
Tiga ribu Yakkha dari Satagiri dengan bentuk tubuh Yang indah, Sakti, perkasa, menarik dilihat dan gemilang. Datang dengan gembira ke Hutan belukar untuk menyaksikan Pertemuan Para Bhikkhu.
Jadi, ada enam belas ribu Yakkha dengan bentuk tubuh Yang indah, Sakti, perkasa, menarik dilihat dan gemilang. Datang dengan gembira ke Hutan belukar untuk menyaksikan Pertemuan Para Bhikkhu.
Lima ratus Yakkha dari Vessamitta dengan bentuk tubuh Yang indah, Sakti, perkasa, menarik dilihat dan gemilang. Datang dengan gembira ke Hutan belukar untuk menyaksikan Pertemuan Para Bhikkhu.
Kumbhiro yang tinggal di Gunung Vepulla di Rajagaha dengan disertai seratus ribu pengikutNya. Mereka datang semua ke Hutan.
Raja Dhratarasttra, Penguasa Penjuru Timur, Maha Raja Pemimpin Para Gandharva, disertai Para PengikutNya Yang Terpuji, Yang memiliki Putera banyak dan perkasa, Yang SemuaNya bernama Inda, Sakti, perkasa, menarik dilihat dan gemilang. Datang dengan gembira ke Hutan belukar untuk menyaksikan Pertemuan Para Bhikkhu.
Raja Virudhaka, Penguasa Penjuru Selatan, Maha Raja Pemimpin Para Khumbanda, disertai Para PengikutNya Yang Terpuji, Yang memiliki Putera banyak dan perkasa, Yang SemuaNya bernama Inda, Sakti, perkasa, menarik dilihat dan gemilang. Datang dengan gembira ke Hutan belukar untuk menyaksikan Pertemuan Para Bhikkhu.
Raja Virupaksa, Penguasa Penjuru Barat, Maha Raja Pemimpin Para Naga, disertai Para PengikutNya Yang Terpuji, Yang memiliki Putera banyak dan perkasa, Yang SemuaNya bernama Inda, Sakti, perkasa, menarik dilihat dan gemilang. Datang dengan gembira ke Hutan belukar untuk menyaksikan Pertemuan Para Bhikkhu.
Raja Kuvera, Penguasa Penjuru Utara, Maha Raja Pemimpin Para Yakkha, disertai Para PengikutNya Yang Terpuji, Yang memiliki Putera banyak dan perkasa, Yang SemuaNya bernama Inda, Sakti, perkasa, menarik dilihat dan gemilang. Datang dengan gembira ke Hutan belukar untuk menyaksikan Pertemuan Para Bhikkhu.
Empat Maha Raja menerangi alam sekeliling dengan sinar Tubuh Mereka, Berdiri di empat penjuru di Hutan Kapilavatthu.
Raja Dhratarasttra menyinari sebelah timur, Raja Virudhaka menyinari sebelah Selatan, Raja Virupaksa menyinari sebelah Barat, Raja Kuvera menyinari sebelah Utara.
Bersama Mereka ikut pula Para Pengikut mereka Yang Ahli Tenaga Sakti, dan pintar berperan, yaitu: Maya, Kutendu, Vetendu, Vitu, Vitucca, Candana, Kamasettha, Kinnughandu, Nighandu, Panado Opamanna, dan Matali Kusir Dewa. Cittaseno, Gandharva, Nalo, Raja Janesabho. Selanjutnya Pancasikha dan Suryavaccasa, Puteri Timbaru. Bersama Mereka, ada pula Para Pemimpin dan Para Gandharva. Datang dengan gembira ke Hutan belukar untuk menyaksikan Pertemuan Para Bhikkhu.
Selanjutnya, Para Naga datang dari Nabhasa, Vesala, Taccahka, Kambalassatera, Payaga bersama Keluarga Mereka, Pranaga dari Yamuna dan Dhratarasttra Yang Termashur, Dan Maha Naga Eravana. Datang ke Hutan belukar.
Raja Naga Yang Menakutkan dan Burung-Burung Surgawi Dija Yang Bermata Tajam, Yang masing-masing bernama Citta dan Supanna telah terbang ke Hutan.
Raja Naga Yang Baik, Burung Supanna terlindung karena Sang Buddha. Dengan kata-kata yang lemah lembut, Naga dan Supanna beriringan berlindung Pada Sang Buddha.
Vajira Si Tangan Penakluk, Para Asura dari Samudera Vesavassa dan Bhataro Yang Sakti dan Terpuji. Para Kalakanjaka Yang Berbentuk Menakutkan, Para Asura Danaveghasa, Vepacitti, Paharado dan Namuci. Seratus Putera Bali Yang SemuaNya bernama Veroca, Yang merupakan Prajurit Yang Gagah Perkasa, Yang sesuai dengan leluhur Mereka.
Dan Rahu berkata:"Semoga Semua Yang Berkumpul Di Hutan Berbahagiah Karena AdaNya Pertemuan Para Bhikkhu."
Para Dewa Apo, Pathavi, Tejo, dan Vayo datang disitu. Dewa Soma, Yasasa dan Varuna yang disertai Para Varuni. Dewa yang terlahir karena Metta dan Karuna nan Terpuji.
Mereka semua dalam sepuluh kelompok dengan tubuh yang berbeda-beda, Sakti, perkasa, menarik dilihat dan gemilang. Datang dengan gembira ke Hutan belukar untuk menyaksikan Pertemuan Para Bhikkhu.
Para Dewa Venhu, Sahali, Asama, Yama Kembar, Dewa Canda dan Penghuni Bulan, Dewa Surya dan Para Penghuni Matahari, Dewa Nakkhatta dan Para Penghuni Planit-Planit, Dewa Manda dan Para Penghuni Awan, Dewa Sakka Purindada, Dewa Vesu disertai Vasuna PengikutNya. Mereka semua dalam sepuluh kelompok dengan tubuh yang berbeda-beda, Sakti, perkasa, menarik dilihat dan gemilang. Datang dengan gembira ke Hutan belukar untuk menyaksikan Pertemuan Para Bhikkhu.
Selanjutnya, Dewa Sahabhu dengan sinar menyala bagaikan api membara. Dewa Aritthaka, Raja yang bagaikan Bunga Umma. Dewa Accuta, Anejaka, Varuna dan Sahadhamma.
Dewa Suleyya, Rucira dan Vasavanesino juga datang. Mereka semua dalam sepuluh kelompok dengan tubuh yang berbeda-beda, Sakti, perkasa, menarik dilihat dan gemilang. Datang dengan gembira ke Hutan belukar untuk menyaksikan Pertemuan Para Bhikkhu.
Para Dewa Samana, Para Dewa Maha Samana, Para Dewa Manusa, Para Dewa Manusuttama, Para Dewa Khiddapadusika, Para Dewa Mano-padusika, Para Dewa Lohita-Vasino, Para Dewa Harayo, Para Dewa Paraya, dan Para Dewa Maha Paraya Yang Terpuji. Mereka semua dalam sepuluh kelompok dengan tubuh yang berbeda-beda, Sakti, perkasa, menarik dilihat dan gemilang. Datang dengan gembira ke Hutan belukar untuk menyaksikan Pertemuan Para Bhikkhu.
Para Dewa Sukka, Karumha, Aruna, Veghanasa, Odata gayha, Dewa Vicakkhana sebagai Pemimpin, dan Sadamatta, Haragaja, dan Misaka, Pajjuno yang menggelegar datang dan menghujani empat penjuru. Mereka semua dalam sepuluh kelompok dengan tubuh yang berbeda-beda, Sakti, perkasa, menarik dilihat dan gemilang. Datang dengan gembira ke Hutan belukar untuk menyaksikan Pertemuan Para Bhikkhu.
Para Dewa Khemiya, Tusita, Yama, Katthaka Yang Terpuji. Para Dewa Lambitaka, Lamasettha, Joti-nama dan Asava. Para Dewa Nimmanarati dan Paranimmitavasavati. Mereka semua dalam sepuluh kelompok dengan tubuh yang berbeda-beda, Sakti, perkasa, menarik dilihat dan gemilang. Datang dengan gembira ke Hutan belukar untuk menyaksikan Pertemuan Para Bhikkhu.
Keenam puluh Kelompok Para Dewa ini datang dengan bentuk yang berbeda-beda, sesuai dengan nama dan kedudukan Mereka.Dan Mereka disertai yang lain-lain, dengan bentuk Mereka masing-masing berkata:"Dia Yang Telah Terbebas Dari Kelahiran, Yang Telah Menghancurkan Semua Penghalang, Yang Telah Melintasi Arus (Kehidupan), Yang Tanpa Kekotoran Batin, Kepada-Nya Kami Datang. Dia Yang Berada Di Atas Arus Dan Nan Suci, Bagaikan Bulan Yang Menyinari Kegelapan."
Lebih lanjut, Dewa Subrahma, Paramatto dan Putera-Putera Yang Sakti dan Tisa Sanamkumara datang ke-tempat Pertemuan di Hutan.
Maha Brahma dari Seribu Alam Brahma, muncul disitu dengan sangat Gagah Perkasa dan Cemerlang, Cakap Sekali, Gemilang dan Termashur.
Sepuluh Pemimpin-PemimpinNya yang menguasai Alam Brahma juga datang, disertai oleh Harito yang berpakaian lengkap di tengah-tengah Mereka. Mereka Semua datang disertai Dewa Sakra Indra dan Brahma. Pasukan Mara pun datang, juga kanha yang bodoh:"Marilah, tangkap dan ikatkan ini untukku, biarkanlah Mereka Semua dikuasai nafsu indera! Kepunglah Mereka semua dari berbagai penjuru dan jangan biarkan siapapun yang terlepas!" Demikianlah panglima memerintahkan pasukan hitamnya. Dan dengan telapak tangannya yang dipukulkan ke tanah menyebabkan tanah bergetar bagaikan halilintar bergelegar bersama kilat dan hujan lebat. Kemudian ia mundur dengan gusar, tapi tanpa tenaga dan tak sanggup berreaksi lagi.
Dan Sang Cakkhuma, dengan Penglihatan-Nya Yang Terang, mengetahui dan mengerti semua apa yang terjadi. Lalu Sang Guru bersabda kepada Siswa-Siswa Yang Menyenangi Kata-Kata-Nya:"Para Bhikkhu, ketahuilah, pasukan mara datang!" Mereka telah mendengar Buddha Sasana, Semuanya waspada! si jahat mundur karena Mereka telah melenyapkan nafsu inderia dan tidak ada sehelai rambut pun berdiri di Tubuh Mereka." (lalu mara berkata); "Mereka semua menang dalam pertempuran, karena tidak ada ketakutan lagi yang menguasai Mereka, dan telah melenyapkan semuanya. Pengikut-Nya Yang Termashur, terkenal sampai jauh dan luas. Sekarang Mereka bergembira dengan segala sesuatu yang ada."

Simhamukha Mantra 獅面空行母心咒

ah-kah-sah-mah, la-dza-sah-dah, la-sah-mah-la-yah, pei

阿加薩嘛。拉雜沙達。拉薩嘛拉耶。呸。
skipper
skipper

Jumlah posting : 493
Join date : 27.11.08
Age : 35

http://aryamahayana.forumup.com

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik