Dharani Parivartah Dharmaparyaya Suttram
Halaman 1 dari 1
Dharani Parivartah Dharmaparyaya Suttram
Namo Arya SriSaddharma Pundarika Dharmaparyaya Suttram
(Terpujilah Yang Maha Suci Sutta Bunga Teratai Dari Keghaiban Hukum Kesunyataan Yang Menakjubkan)
Bab XXI
Dharani Parivartah
Pada saat itu Sang Bodhisattva BaisajyaRaja bangkit dari tempat dudukNya dan dengan rendah hati menutup bahu kananNya serta mengatupkan kedua tanganNya kearah Sang Buddha dan berkata:"Yang Maha Agung! Jika terdapat seorang putera maupun seorang puteri yang baik yang dapat menerima dan memelihara Hukum Sutta Bunga Teratai baik dengan menghafalkan atau mempelajari atau menyalin Sutta Itu, maka sampai dimanakah pahala yang Ia peroleh?"(Terpujilah Yang Maha Suci Sutta Bunga Teratai Dari Keghaiban Hukum Kesunyataan Yang Menakjubkan)
Bab XXI
Dharani Parivartah
Sang Buddha menjawab Sang BaisajyaRaja:"Seandainya seorang putera maupun puteri yang baik memuliakan 800 ribu koti nayuta Buddha yang jumlahnya seimbang dengan banyaknya pasir-pasir sungai Gangga, maka menurut pendapatMu bukankah pahala yang ia peroleh sudah cukup banyak?" Sang BaisajyaRaja menjawab:"Banyak sekali ! Yang Maha Agung !" Sang Buddha melanjutkan lagi:"Jika terdapat seorang putera maupun puteri yang berkenaan dengan Sutta ini mampu menerima dan memeliharaNya meskipun hanya seuntai bait yang terdiri dari 4 baris saja, membaca dan menghafalkan, memahami maknanya serta bertindak seperti apa yang diajarkan, maka pahalanya akan menjadi lebih banyak lagi."
Kemudian Sang Bodhisattva BaisajyaRaja berkata pada Sang Buddha:"Yang Maha Agung! Sekarang Aku akan memberikan Mantra Dharani kepada para pengkhotbah Hukum sebagai penjaga dan perlindungan mereka."Kemudian Ia mengucapkan Mantra berikut ini:
"Anye manye mane mamane citte carite same samita visante mukte muktatame same avisame samasame jaye ksaye aksaye aksiye sante samite dharani alokabhase pratyaveksani nidhiru abhyantaraniviste abhyantaraparisuddhimutkule arade parade sukanksi asamasame buddhavilokite dharmaparīksite samghanirghosani nirghoni bhayabhayavisodhani mantre mantraksayate rute rutakausalye aksaye aksayavanataye vakkule valodra amanyanataye svaha."
"Yang Maha Agung! Mantra Dharani sakti ini telah diucapkan oleh para Buddha yang jumlahNya seperti pasir-pasir dari 62 koti sungai Gangga.Seandainya seseorang menyakiti guru-guru Hukum ini,maka ia telah menyakiti para Buddha ini semua."
Kemudian Sang Sakyamuni Buddha memuji Sang Bodhisattva BaisajyaRaja:"Bagus,bagus, wahai Sang Bodhisattva BaisajyaRaja! Karena Engkau menyayangi dan melindungi guru-guru Hukum ini, maka Engkau telah mengucapkan Dharani ini yang akan menyelamatkan begitu banyak mahluk hidup."
Kemudian Sang Bodhisattva Pradanasura berkata pada Sang Buddha:"Yang Maha Agung! Aku juga akan memberikan dharani untuk melindungi mereka yang membaca dan menghafalkan, menerima serta memelihara Hukum Sutta Bunga Teratai.Jika para guru Hukum ini memiliki dharani ini,maka tiada satupun dari para yaksa atau rakshasa, atau putana, atau kritya, atau kumbhandas, atau iblis lapar, ataupun yang lain-lainnya yang sedang mencari kelengahan mereka dapat memperoleh kesempatan."Kemudian dihadapan Sang Buddha Ia mengucapkan Mantra berikut ini:
"Jvale mahajvale ukke tukke mukke ade adavati nrtye nrtyavati ittini vittini cittini nrtyani nrtyavati svaha."
"Yang Maha Agung! Mantra-mantra Dharani sakti ini telah diucapkan oleh para Buddha yang jumlahNya seperti pasir-pasir sungai Gangga dan SemuaNya setuju.Jika seseorang menyakiti guru-guru Hukum ini,maka ia telah menyakiti para Buddha ini semua."
Kemudian Sang Raja Agung Vaisravana, yaitu Sang Pelindung dunia, berkata kepada Sang Buddha:"Yang Maha Agung! Aku juga akan menyampaikan dharani-dharani ini karena menyayangi para umat dan untuk perlindungan para guru-guru Hukum ini."Kemudian Ia mengucapkan Mantra berikut:
"Atte tatte natte vanatte anade nadi kunadi svaha."
"Yang Maha Agung! Dengan Mantra ghaib ini, Aku akan melindungi para guru Hukum dan Aku sendiri juga akan melindungi mereka yang memelihara Sutta ini sehingga tidak akan ada perkara yang merusak yang dapat datang dalam jarak 100 yojana."
Kemudian Sang Virudhaka yang hadir didalam persidangan ini bersama dengan sekelompok dari ribuan koti nayuta Gandharva yang dengan takzimnya mengelilingiNya, pergi menghadap Sang Buddha dan dengan mengatupkan tanganNya Ia berkata kepada Sang Buddha:"Yang Maha Agung! Aku juga akan melindungi mereka yang memelihara Sutta Bunga Teratai ini dengan Mantra dharani yang ghaib." Kemudian Ia mengucapkan Mantra berikut ini:
"Agane gane gauri gandhari candali matangi pukkasi samkule vrusali sisi svaha."
"Yang Maha Agung! Mantra Dharani sakti ini telah diucapkan oleh 42 koti Buddha.Jika seseorang menyakiti para guru Hukum ini, maka ia telah menyakiti para Buddha ini semua."
Kemudian terdapat para Rakshasa perempuan, yang pertama bernama Lamba, yang kedua bernama Vilamba, yang ketiga bernama Kutadanti, yang keempat bernama Pushpadanti, yang kelima bernama Makutadanti, yang keenam bernama Kezini, yang ketujuh bernama Akala, yang kedelapan bernama Maladhari, yang kesembilan bernama Kunti, yang kesepuluh bernama Sarvasattvogahari.
Kesepuluh raksasa perempuan ini bersama-sama Sang Ibu Raksasha Hariti dengan anak dan pengikut-pengikutNya, pergi menghadap Sang Buddha dan berkata secara serentak:"Yang Maha Agung!"Kami juga dapat melindungi mereka yang membaca dan menghafalkan, menerima dan memelihara Hukum Sutta Bunga Teratai dan menyelamatkan mereka dari hal-hal yang merusak. Jika terdapat mereka yang mengintai kelengahan dari para guru Hukum ini, maka Kami akan mencegah mereka agar tidak memperoleh kesempatannya."Kemudian mereka mengucapkan Mantra berikut ini dihadapan Sang Buddha:
"Iti me iti me iti me iti me iti me nime nime nime nime nime ruhe ruhe ruhe ruhe ruhe stuhe stuhe stuhe stuhe stuhe svaha."
"Biarlah penderitaan-penderitaan datang diatas kepala-kepala Kami dari pada diatas para guru Hukum itu. Tidak satupun dari para yaksha, atau iblis lapar, atau putana, atau kritya, atau vetada, atau kashaya, atau umaraka, atau apasmaraka, atau yaksha kritya, ataupun orang-orang kritya, ataupun demam, baik hanya sehari saja, ataupun setiap hari, atau berselang tiap satu hari, atau berselang empat hari, atau berselang tiap minggu, ataupun demam yang tiada henti-hentinya, baik dalam bentuk priya, atau wanita,atau dalam wujud perjaka, atau perawan, maka semuanya tidak akan dapat mengganggu mereka meskipun hanya dalam mimpi." Kemudian dihadapan Sang Buddha mereka berkata dalam syair demikian:
"Siapapun yang menahan Mantra kami dan menyusahkan seorang guru, semoga pecahlah kepalanya menjadi 7 bagian seperti sebutir tunas arjaka.Semoga kesengsaraannya seperti orang yang durhaka dan balasannya seperti seorang pembunuh.Atau seperti penipu dengan timbangan dan berat yang palsu.Atau seperti Sang Devadatta yang membawa perpecahan kedalam Sangha.Dia yang menyakiti guru-guru Hukum ini, sedemikianlah balasannya."
Setelah para rakshasa perempuan ini selesai mengucapkan syair tadi, kemudian mereka menyapa Sang Buddha:"Yang Maha Agung! Kami sendiri yang akan melindungi mereka yang menerima dan memelihara, membaca dan menghafalkan serta melaksanakan Sutta ini, dan Kami akan memberi mereka kedamaian hati, bebas dari segala racun.Kemudian Sang Buddha menyapa para Rakshasa perempuan itu:"Bagus,bagus! Bahkan seandainya saja kalian hanya mampu melindungi mereka yang menerima dan memelihara nama dari Bunga Hukum, kebahagiaan kalian sudah tak terhitung, maka betapa lebih banyak lagi jika kalian melindungi mereka secara sempurna menerima, memelihara dan memuliakan Sutta ini dengan bebungaan, dedupaan, kalung-kalung, serbuk cendana, wewangian, bendera, tirai-tirai, dan musik serta dengan berbagai macam lampu minyak, lampu berminyak susu, lampu minyak, lampu minyak wangi, lampu berminyak bunga campaka, lampu berminyak bunga varshika, dan lampu berminyak bunga udumbara.Seperti inilah persembahan yang beratus-ratus ribu macam itu.
Pada saat bab tentang dharani itu dikhotbahkan, 68 ribu orang mencapai Penetapan untuk tidak terlahir kembali.
Demikianlah SriSaddharma Pundarika Dharmaparyaya Suttram, Tentang Mantra Dharani, Bab 21.
Similar topics
» Bodhisattvaprthivi virasamudgama Parivartah Parivartah Dharmaparyaya Suttram
» Pancabhiksusatavyakarana Parivartah Dharmaparyaya Suttram
» Anandadivyakarana Parivartah Dharmaparyaya Suttram
» Samantabhadrotsahana Parivartah Dharmaparyaya Suttram
» Tathagatayuspramanah Parivartah Dharmaparyaya Suttram
» Pancabhiksusatavyakarana Parivartah Dharmaparyaya Suttram
» Anandadivyakarana Parivartah Dharmaparyaya Suttram
» Samantabhadrotsahana Parivartah Dharmaparyaya Suttram
» Tathagatayuspramanah Parivartah Dharmaparyaya Suttram
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik