BUDDHIST COMPILATION FORUM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Bodhisattvaprthivi virasamudgama Parivartah Parivartah Dharmaparyaya Suttram

Go down

Bodhisattvaprthivi virasamudgama Parivartah Parivartah Dharmaparyaya Suttram Empty Bodhisattvaprthivi virasamudgama Parivartah Parivartah Dharmaparyaya Suttram

Post by skipper Sat Nov 29, 2008 1:56 pm

Sutta Bunga Teratai Dari Keghaiban Hukum Kesunyataan Yang Menakjubkan

Bab 14

Bodhisattvaprthivi virasamudgama Parivartah Parivartah Dharmaparyaya Suttram Buddha
Namo Ta Pei Fo
Muncul-Nya Bodhisattva Dari Bumi


Pada saat itu Para Bodhisattva Mahasattva yang telah datang dari Negeri-Negeri lain yang jumlah-Nya seperti Pasir-Pasir dari 8 Sungai Gangga, semua-Nya berdiri di dalam Pertemuan Agung itu dan dengan Tangan Terkatup menghormat pada Sang Buddha seraya berkata :"Yang Maha Agung ! Jika saja Sang Buddha mengijinkan, maka sesudah Kemokshaan-Nya, Kami akan tekun dan bersemangat untuk melindungi dan memelihara, membaca dan menghafalkan, menurun serta memuliakan Sutta Dharmaparyaya ini di dalam dunia Saha ini dan Kami akan menyiarkan-Nya di seluruh Negeri ini." Kemudian Sang Buddha menyapa seluruh Kelompok Para Bodhisattva Mahasattva itu:"Cukuplah Putera-Putera-Ku Yang Baik ! Tiada perlu lagi Kalian melindungi dan memelihara Sutta Dharmaparyaya ini ! Karena sesungguhnya di dalam dunia Saha-Ku ini telah terdapat Para Bodhisattva Mahasattva yang jumlah-Nya seperti Pasir-Pasir dari 60 Ribu Sungai Gangga pula, serta seluruh-Nya mampu melindungi dan memelihara, membaca dan menghafalkan serta menyiarkan Sutta Dharmaparyaya ini sesudah Kemokshaan-Ku nanti."

Ketika Sang Buddha baru saja selesai bersabda demikian itu, Bumi dari jutaan Negeri Dunia Saha seluruh-Nya bergetar serta bergoncangan dan dari tengah-tengah-Nya muncul Ribuan Koti Para Bodhisattva Mahasattva yang tak terbatas jumlah-Nya secara bersama-sama. Seluruh Para Bodhisattva ini berTubuh Keemasan dengan 32 Tanda Agung dan dengan Kegemerlapan Yang Tiada Tara, semua-Nya telah berdiam sebelum-Nya di dalam Ruang Yang Tiada Berbatas di bawah Dunia Saha ini. Seluruh Bodhisattva-Bodhisattva ini ketika mendengar Suara Sang Sakyamuni Buddha sedang berkhotbah, semuanya meloncat keluar dari dunia bawah. Setiap Para Bodhisattva Mahasattva ini adalah Pemimpin dari Satu Kelompok Besar yang masing-masing dari Mereka itu memimpin satu rombongan yang jumlah-Nya seperti Pasir-Pasir dari 60 Ribu Sungai Gangga. Lebih-lebih lagi, yang lain memimpin Kelompok Mereka yang banyak-Nya seperti Pasir-Pasir dari 50 Ribu, 40 Ribu, 30 Ribu, 20 Ribu, 10 Ribu Sungai Gangga; Lebih-lebih lagi, menurun sampai sebanyak Pasir-Pasir dari 1 Sungai Gangga, Pasir-Pasir dari setengah Sungai Gangga, seperempat darinya, sampai satu pecahan dari padanya yang merupakan jumlah seperseratus dari seribu koti nayuta dari Para Pengikut; Lebih-lebih lagi, ribuan koti nayuta Penganut, Lebih-lebih lagi, ribuan koti Penganut, Lebih-lebih lagi, ratusan ribu Penganut, atau bahkan seribu; Lebih-lebih lagi, seribu, seratus, dan bahkan sepuluh; Lebih-lebih lagi, Mereka yang memimpin 5, 4, 3, 2, atau 1 Pengikut; Lebih-lebih lagi, Satu Orang yang Sendirian, yang selalu berbahagia di dalam melaksanakan Pengasingan Diri. Para Bodhisattva semacam ini adalah di luar jangkauan penjumlahan maupun perbandingan.

Takkala Bohisattva-Bodhisattva ini telah bermunculan dari dalam Bumi, kemudian masing-masing menaiki Stupa Indah dari Tujuh Benda Berharga di atas Angkasa itu di mana Sang Tathagata Prabhutaratna dan Sang Sakyamuni Buddha berada. Ketika Mereka telah tiba, Mereka bersujud di hadapan Ke Dua Yang Maha Agung itu dan kemudian pergi kepada Para Buddha yang duduk di atas Tahta -Tahta Singa di bawah PePohonan Permata. Mereka juga menghormati Para Buddha itu dengan berpradaksina mengelilingi-Nya sebanyak Tiga kali serta dengan Tangan Terkatup Mereka memuja dan memuji Para Buddha itu dengan segala macam Lagu Pujian Para Bodhisattva. Kemudian Mereka berdiri pada satu sisi dan memandang Ke Dua Yang Maha Agung itu dengan gembira.

Sejak saat pertama kali Para Bodhisattva Mahasattva ini muncul dari dalam Bumi dan memuja Para Buddha dengan segala macam Lagu Puji, sang waktu telah berlalu selama 50 kalpa kecil. Selama waktu ini, Sang Sakyamuni Buddha duduk dengan tenang dan tenang pula Keempat Kelompok itu. Dengan Kekuasaan Yang Hebat dari Sang Buddha, maka jangka waktu 50 kalpa itu hanya terasa setengah hari saja bagi Para Orang-Orang. Pada saat itu, Keempat Kelompok yang juga dengan Kekuasaan Yang Hebat dari Sang Buddha, melihat Para Bodhisattva yang di manapun juga memenuhi tempat dari ratusan ribu koti Kawasan-Kawasan yang tak terbatas jumlah-Nya. Di antara Kelompok Para Bodhisattva itu, terdapat Empat Guru Terkemuka, yakni; Visistacaritra Bodhisattva Mahasattva, Anantacaritra Bodhisattva Mahasattva, Visuddhacaritra Bodhisattva Mahasattva, dan Supratisthitacaritra Bodhisattva Mahasattva. Keempat Bodhisattva ini adalah Ketua dan Pemimpin-Pemimpin Kelompok Mereka. Di hadapan Kelompok Mereka Yang Besar itu, masing-masing dari Mereka memandang Sang Sakyamuni Buddha dengan Tangan Terkatub dan menanyakan keadaan-Nya seraya berkata:"Yang Maha Agung ! Apakah Engkau sakit dan duka, dan apakah Engkau baik-baik saja ? Apakah Mereka yang harus Engkau selamatkan telah bersedia menerima Ajaran-Mu ? Apakah Mereka membuat Yang Maha Agung tidak merasa letih ?"

Kemudian Keempat Kelompok Bodhisattva-Bodhisattva Agung itu berkata demikian dalam Syair :

"Apakah Yang Maha Agung baik-baik saja,
Dengan sedikit rasa sakit dan duka ?
Di dalam memberi Petunjuk pada seluruh Umat,
Apakah Beliau tidak bercemas hati lagi ?
Dan apakah semua mahluk
Bersiap sedia menerima Ajaran-Nya ?
Apakah Mereka membuat Yang Maha Agung
Tidak merasa letih ?"

Kemudian di dalam Pertemuan Agung Para Bodhisattva itu, Sang Buddha bersabda demikian :"Begitulah, begitulah, Putera-Putera-Ku Yang Baik ! Sang Tathagata berada dalam keadaan yang baik-baik saja dengan sedikit rasa sakit dan duka. Para Umat ini sangat mudah di rubah dan Aku pun tidak bercemas hati lagi. Karena seluruh Umat ini selama banyak generasi telah tiada henti-hentinya menerima Petunjuk-Ku dan memuliakan serta memuja Para Buddha Yang Terdahulu, yang telah membina Akar-Akar Kebajikan. Sejak pertama kali Para Mahluk ini melihat-Ku dan mendengarkan Khotbah-Ku, Semua menerima-Nya dengan penuh Keyakinan dan masuk ke dalam Kebijaksanaan Sang Tathagata, kecuali Mereka yang telah terlebih dahulu menjalankan dan memperlajari tentang Kendaraan Kecil; namun demikian, Orang-Orang semacam ini, sekarang telah Aku buat Mereka mendengar Sutta ini dan masuk ke dalam Kebijaksanaan Buddha."

Kemudian Para Bodhisattva Agung ini berkata demikian dalam Syair :

"Bagus, Bagus !
Pahlawan Agung, Yang Maha Mulia !
Seluruh mahluk-mahluk hidup ini
Begitu mudah Engkau rubah,
Sehingga dapat memasuki
Kebijaksanaan Para Buddha Yang Sangat Dalam Itu.
Dan setelah mendengar-Nya, kemudian Mereka mempercayai dan meresapi.
Kami menghaturkan Ucapan Selamat kepada-Mu."

Kemudian Sang Buddha memuji Para Ketua-Ketua Agung ini, yaitu Para Bodhisattva Mahasattva Agung ini seraya bersabda:"Bagus, Bagus ! Putera-Putera-Ku Yang Baik ! Kalian benar juga untuk mengucapkan selamat pada Sang Tathagata."

Kemudian Sang Maitreya Bodhisattva Mahasattva beserta Kelompok yang lain dari Para Bodhisattva yang jumlah-Nya seperti Pasir-Pasir dari 8 Ribu Sungai Gangga, semua-Nya membayangkan demikian:"Dari dahulu kala Kita tidak pernah melihat atau mendengar Kelompok Para Bodhisattva Mahasattva Agung seperti itu, yang telah keluar dari dalam Bumi dan berdiri di hadapan Yang Maha Agung dan dengan Tangan Terkatub, Mereka memuja dan menanyakan keadaan Sang Tathagata."

Kemudian Sang Maitreya Bodhisattva Mahasattva yang menjadi sadar akan Pikiran-Pikiran yang sedang berkecamuk di dalam Batin dari Para Bodhisattva yang banyak-Nya seperti Pasir-Pasir dari 8 Ribu Sungai Gangga itu, dan juga karena Dia Sendiri ingin menyirnakan keraguan-Nya Sendiri, maka dengan Tangan Terkatup, Ia menuju ke arah Sang Buddha dan bertanya kepada-Nya dalam Syair demikian :

"Ribuan koti yang tak terbatas ini,
Kelompok Besar dari Para Bodhisattva ini,
Seluruh-Nya belum pernah Kami lihat sebelum-Nya.
Berkenanlah untuk menjelaskan-Nya Yang Maha Agung,
Dari Kawasan-Kawasan manakah Mereka datang
Karena apakah Mereka berkumpul.
Tubuh Yang Maha Besar, dari Kekuatan Ghaib,
Dari Kebijaksanaan Yang Tak Tergambarkan,
Teguh Kemauan-Nya dan Ingatan-Nya,
Dengan Kekuasaan Agung dari penderitaan yang panjang,
Yang seluruh Para Mahluk senang memandang-Nya.
Dari manakah Mereka datang?
Masing-masing Para Bodhisattva ini
Memimpin Satu Kelompok
Yang jumlah-Nya Tiada Berbatas,
Seperti Pasir-Pasir Sungai Gangga.
Terdapat juga Bodhisattva-Bodhisattva Agung
Yang memimpin Para Pengikut sebanyak Pasir-Pasir dari 60 ribu Sungai Gangga.
Kelompok-Kelompok Perkasa semacam itu
Dengan sepenuh Hati mencari Jalan KeBuddhaan.
Pemimpin-Pemimpin Agung ini yang jumlah-Nya
Seperti Pasir-Pasir dari 60 ribu Sungai Gangga
Semuanya datang dan memuja Sang Buddha
Serta melindungi dan memelihara Sutta ini.
Orang-Orang lain yang masih banyak lagi jumlah-Nya,
Memimpin Pengikut-Pengikut sebanyak Pasir-Pasir dari 50 ribu Sungai Gangga,
Sebanyak Pasir-Pasir dari 40 ribu, atau 30 ribu,
Sebanyak Pasir-Pasir dari 20 ribu, sampai 10 ribu,
Sebanyak Pasir-Pasir dari seribu atau seratus dan seterusnya,
Sampai sebanyak Pasir-Pasir dari 1 Sungai Gangga,
Sebanyak setengah, sepertiga, seperempat,
Sebanyak satu bagian dari ribuan koti Pasir-Pasir dari 1 Sungai Gangga;
Mereka yang memimpin ribuan nayuta,
Ataupun ribuan koti Pengikut,
Maupun hanya setengah koti Pengikut
Pemimpin-Pemimpin ini masih lebih banyak lagi dari pada yang telah di sebut di atas tadi

Pemimpin dari sejuta atau sepuluh ribu,
Seribu atau seratus,
Atau 50 atau 10,
Ataupun tiga, dua maupun satu;
Seorang yang tunggal tanpa Pengikut,
Yang menikmati kesepian,
Seluruh-Nya telah datang kepada Sang Buddha,
Dalam jumlah yang bahkan lebih besar dari Pemimpin-Pemimpin tadi.
Sedemikianlah Kelompok-Kelompok Yang Besar ini, sehingga
Seandainya seseorang dengan tiada putus-putusnya menghitung-Nya
Selama sekian kalpa sebanyak Pasir-Pasir Sungai Gangga,
Tetapi juga Ia tidak dapat mengetahui selengkap-Nya,
Kelompok-Kelompok Bodhisattva Yang Besar, Agung
Dan bersemangat ini.

Yang telah mengkhotbahkan Hukum Kesunyataan kepada Mereka,
Memberi Petunjuk dan Menyempurnakan-Nya?
Dari Siapakah Mereka mendapatkan Permulaan-Nya?
Hukum Kesunyataan Buddha yang manakah yang Mereka Puja?
Sutta Siapakah yang Mereka Terima, Pelihara dan Mereka laksanakan ?
Jalan KeBuddhaan yang mana yang Mereka ikuti?
Para Bodhisattva seperti ini,
Dengan Kekuatan Ghaib dan Kebijaksanaan Yang Agung,
Di seluruh kawasan dan celah-celah Bumi,
Semua-Nya meloncat keluar dari tengah-tengah-Nya.
Yang Maha Agung ! Dari dahulu kala
Kami belum pernah sekalipun melihat hal-hal seperti ini;
Sudilah menjelaskan Kami tentang Nama
Kawasan dari mana Mereka datang.
Berkelana dengan tiada henti-hentinya di banyak Kawasan,
Saya tidak pernah melihat Kelompok semacam itu,
Dan di tengah-tengah Kelompok ini
Satu pun tidak ada yang Saya kenal
Yang dengan tiba-tiba meloncat dari dalam Bumi.
Berkenanlah menerangkan kepada Kami tentang Sebab-Nya.
Pertemuan Agung yang ada sekarang ini,
Berjumlah Ratusan Ribu Koti Yang Tak Terbatas
Dari Para Bodhisattva dan lain-lain-Nya
Seluruh-Nya ingin mengetahui Hal ini.
Bagaimanakah Jalan-Nya Kisah Mereka?
Yang Maha Agung, dari Kebijaksanaan Yang Tak Berbatas !
Sudilah kiranya menyirnakan keragu-raguan Kami !"

Pada saat itu, Para Buddha yang telah keluar dari Sang Sakyamuni Buddha dan yang telah datang dari ribuan koti Kawasan-Kawasan yang tak terhitung di Negeri-Negeri yang lain, duduk bersila di atas Tahta-Tahta Singa di bawah PePohonan Permata di seluruh penjuru. Pembantu-Pembantu dari Para Buddha ini, masing-masing melihat Kelompok Besar dari Para Bodhisattva Mahasattva yang di segala arah dari jutaan dunia bermunculan dari dalam Bumi dan memenuhi ruangan. Dan masing-masing Pembantu itu berkata kepada Buddha-Nya Sendiri-Sendiri seraya bertanya:"Yang Maha Agung ! Sekian Asamkhyeya dari Kelompok Para Bodhisattva Yang Agung, tak terhitung dan tak terbatas ini, dari manakah Mereka Semua ini datang ?"

Kemudian masing-masing dari Para Buddha itu berkata kepada Para Pembantu-Nya:"Putera-Putera-Ku Yang Baik ! Tunggulah sebentar ! Ada Seorang Bodhisattva Mahasattva Yang Bernama Maitreya, Yang Telah Di tetapkan oleh Sang Sakyamuni Buddha sebagai Buddha yang berikut-Nya, telah menanyakan tentang Hal ini. Sekarang Sang Buddha akan memberi Jawaban-Nya dan dari Jawaban-Nya itu Engkau akan mendengar-Nya Sendiri."

Kemudian Sang Sakyamuni Buddha menyapa Sang Maitreya Bodhisattva Mahasattva :"Bagus, Bagus ! Ajita ! Engkau telah menanyakan dengan baik kepada Sang Buddha Tentang Peristiwa Yang Besar. Kalian Semua perhatikanlah dengan sepenuh Hati dan dengan Semangat Yang Menyala-Nyala serta Kemauan Yang Kokoh, karena Sang Tathagata sekarang ini bermaksud untuk membuka dan memaklumkan Kebijaksanaan dari Para Buddha, Daya Ghaib dan Kekuasaan dari Para Buddha, Kemauan yang berkobar-kobar dari Para Buddha, serta Daya Hebat Yang Mampu Membangkitkan Perasaan Hormat Dari Para Buddha."

Kemudian Sang Buddha yang ingin memaklumkan Ajaran ini kembali, maka bersabdalah Beliau dalam Syair:

"Bersemangatlah dan Tetapkan Hati-Mu.
Aku akan menerangkan Hal ini.
Janganlah mempunyai rasa ragu atau gelisah.
Karena Kebijaksanaan Sang Buddha sukar sekali di pahami.

Kalian yakinilah sekarang,
Bersabarlah dengan Kebajikan dan Ketabahan,
Karena Hukum Kesunyataan ini belum pernah di ajarkan sebelum-Nya,
Kalian semua akan mendengar-Nya sekarang ini.

Pertama-tama Aku tenangkan Batin-Mu sekarang;
Janganlah ragu ataupun bercemas Hati.
Sang Buddha tidak memiliki Kata-Kata lain kecuali Kebenaran belaka;
Kebijaksanaan-Nya tiada terbatas.
Hukum Kesunyataan Agung Yang Telah Di capai-Nya
Begitu Dalam dan Tiada Dapat Di beda-bedakan.
Biarlah Aku jelaskan Hukum Kesunyataan itu sekarang ini,
Dan Kalian Semua, dengarkanlah dengan penuh Perhatian."

Setelah Sang Buddha selesai bersabda dalam Syair-Syair ini, kemudian Beliau menyapa Sang Maitreya Bodhisattva Mahasattva:"Sekarang di dalam Pertemuan Agung ini, Aku nyatakan pada Kalian Semua. Wahai Ajita ! Seluruh Bodhisattva Mahasattva Agung yang jumlah-Nya sekian Asamkhyeya yang tak terhitung dan tak terbatas ini, dan yang telah muncul dari dalam Bumi, dan yang belum pernah Kalian lihat sebelumnya itu, Semua-Nya telah Aku beri Petunjuk dan telah Aku pimpin di dalam Dunia Saha ini setelah Aku mencapai Penerangan Agung. Aku kendalikan Batin-Batin dari Para Bodhisattva ini serta membuat Pikiran-Pikiran Mereka itu selalu berada di atas Jalan. Seluruh Bodhisattva-Bodhisattva ini tinggal di suatu tempat di bawah Dunia Saha ini, di mana Mereka membaca, menghafalkan, meresapi, merenungkan dan memperbedakan Sutta-Sutta serta memelihara-Nya dengan benar di dalam ingatan Mereka. Wahai Ajita ! Putera-Putera Yang Baik ini tiada pernah suka berbincang-bincang di antara orang banyak, tetapi Mereka lebih suka di tempat-tempat yang sunyi, di dalam Ketekunan dan Kesemangatan. Mereka tidak pernah santai atau pun mempunyai kemelekatan untuk tinggal di antara para dewa dan manusia, tetapi Mereka selalu ayik di dalam Kebijaksanaan Yang Mendalam dan Tanpa Mengalami Rintangan, Mereka selalu bergembira di dalam Hukum Kesunyataan Para Buddha serta dengan sepenuh Hati Mereka mencari Kebijaksanaan Agung dengan giat."
skipper
skipper

Jumlah posting : 493
Join date : 27.11.08
Age : 35

http://aryamahayana.forumup.com

Kembali Ke Atas Go down

Bodhisattvaprthivi virasamudgama Parivartah Parivartah Dharmaparyaya Suttram Empty Namo Bhagavate Anantakayah Tathagata Arhate SamyakSamBuddha

Post by skipper Sat Nov 29, 2008 1:58 pm

Kemudian Sang Buddha yang ingin memaklumkan Ajaran ini kembali, maka bersabdalah Beliau dalam Syair:

"Wahai Ajita ! Engkau ketahuilah !
Seluruh Bodhisattva-Bodhisattva Agung ini,
Dan sekian kalpa yang tak terbatas,
Telah mempelajari Kebijaksanaan Sang Buddha.

Seluruhnya adalah Pengikut-Pengikut-Ku
Yang Aku buat Mereka agar menginginkan Jalan Agung.
Inilah Putera-Putera-Ku
Yang tinggal di dalam Dunia Buddha ini.

Selalu melaksanakan Perbuatan-Perbuatan Dhuta,
Dengan penuh kegembiraan bertekun di tempat yang sunyi,
Menjauhkan Diri dari keramaian mahluk,
Dan tiada suka banyak bicara.

Putera-Putera seperti ini
Sedang mempelajari Hukum Kesunyataan dari Jalan-Ku,
Selalu bersemangat siang dan malam,
Demi untuk mencari Jalan KeBuddhaan;

Mereka tinggal di Kawasan
Di bawah Dunia Saha.
Teguh Daya Kemauan dan Ingatan-Nya,
Selalu dengan rajin mencari Kebijaksanaan,

Mereka mengkhotbahkan segala macam
Hukum-Hukum Kesunyataan Yang Menakjubkan,
Tanpa merasa gentar dalam Hati-Nya.
Aku, di dekat Kota Gaya,
Duduk di bawah Pohon Bodhi,

Mencapai Penerangan Agung;
Dan sesudah memutar Roda Hukum Kesunyataan Yang Agung,
Kemudian Aku mengajar dan mentakbiskan Mereka
Dan membuat Mereka terlebih dahulu untuk bercita-cita mencapai Jalan Agung.

Sekarang Semua-Nya telah tinggal di dalam keadaan Yang Pantang Kembali
Dan seluruh-Nya akan menjadi Buddha.
Apa yang Aku sabdakan sekarang ini adalah benar adanya;
Percayalah Pada-Ku dengan sepenuh Hati !
Dari dahulu kala, Aku
Tetap memberi Petunjuk pada seluruh Kelompok ini."

Kemudian Sang Bodhisattva Mahasattva Maitreya beserta Para Bodhisattva yang tak terhitung jumlah-Nya dan Lain-Lain-Nya, Semua-Nya di liputi dengan Perasaan Ragu dan bimbang dan dengan merenungkan Hal yang aneh ini, Mereka membayangkan demikian:"Bagaimana mungkin dalam waktu yang sedemikian singkat Yang Maha Agung telah mengajar sekian Asamkhyeya Yang Tak Terhitung dan Tak Terbatas dari Para Bodhisattva Mahasattva Agung seperti itu serta membuat Mereka mencapai Penerangan Agung ?" Kemudian dengan menyapa Sang Buddha, Mereka berkata :"Yang Maha Agung ! Ketika Sang Tathagata masih Seorang Pangeran, Beliau telah meninggalkan Istana Sakya dan tiada jauh dari Kota Gaya, Beliau mengambil Tempat Duduk-Nya di atas Teras Kebijaksanaan serta mencapai Penerangan Agung. Dan sejak saat itu, 40 tahun telah berlalu. Yang Maha Agung! Di dalam waktu yang sedemikian singkat itu, bagaimana Engkau telah dapat melaksanakan Perbuatan-Perbuatan Buddha Yang Agung itu, dan dengan Daya Sang Buddha dan Jasa Sang Buddha, Engkau telah mengajar Sekelompok Para Bodhisattva Terkemuka yang tak terhitung jumlah-Nya untuk mencapai Penerangan Agung itu? Yang Maha Agung! Seandainya Seseorang menghitung jumlah dari Kelompok Para Bodhisattva Terkemuka ini selama ribuan koti kalpa, maka Ia tidak akan dapat selesai atau mencapai batasnya. Semenjak dahulu kala, Mereka Semua Yang Termasuk Para Buddha Yang Tak Terhitung dan Tak Terbatas Jumlah-Nya ini, telah menanam Akar Kebajikan dan Menyempurnakan Jalan KeBodhisattvaan sehingga Mereka hidup dalam Kehidupan Mulia dengan Tiada Putus-Putus-Nya. Yang Maha Agung! Hal semacam ini akan sangat sukar bagi dunia untuk mempercayai-Nya.

"Seandainya saja terdapat seorang yang berwajah tampan dan berambut hitam serta berusia 25 tahun yang menunjuk orang-orang yang sudah lanjut usia dengan berkata :"Inilah Anak-Anak-Ku !" Dan jika orang-orang yang sudah lanjut usia itu juga menunjuk si orang muda itu dengan berkata :"Inilah Ayah Kita Semua." Maka hal ini sulit untuk di percaya. Demikian jugalah dengan Sang Buddha yang Pencapaian Jalan Agung-Nya benar-benar belum begitu lama. Namun Kelompok Besar dari Para Bodhisattva yang selama ribuan koti kalpa yang tak terbatas ini, demi untuk mencari Jalan KeBuddhaan, telah mencurahkan Diri-Nya dengan penuh semangat dan Mereka telah menelaah dengan dalam-dalam, keluar dari, dan tinggal di dalam ratusan ribu koti yang tak terbatas dari Renungan-Renungan, dan Mereka telah pula mencapai Kemampuan Ghaib Yang Agung serta telah lama Hidup Mulia. Mereka juga telah mampu setindak demi setindak mempelajari segala macam Hukum-Hukum Kesunyataan Yang Baik dan Mereka juga Ahli dalam pertanyaan dan jawaban serta Mereka merupakan sumber Kekayaan dan Hal-Hal Yang Paling Aneh di seluruh dunia. Hari ini Yang Maha Agung baru saja bersabda bahwa ketika Beliau mencapai Jalan KeBuddhaan, Beliau dari semula telah membuat Mereka agar mencapai Penerangan Agung, memberi-Nya Petunjuk dan Memimpin-Nya, serta menyebabkan Mereka Semua maju ke arah Penerangan Agung. Hal ini tidak begitu lama sejak Sang Buddha menjadi Seorang Buddha, namun demikian, Beliau telah mampu melaksanakan Perbuatan Agung yang bermanfaat ini. Meskipun Kita masih tetap percaya bahwa apa yang telah di khotbahkan Sang Buddha dengan baik dan Titah-Titah apa yang telah di sabdakan oleh Sang Buddha, Semua-Nya tidak pernah salah, begitu juga dengan Pengetahuan Sang Buddha yang telah Kita resapi. Namun begitu, jika Para Bodhisattva yang baru saja di takbiskan mendengar Pernyataan ini sesudah Kemokshaan Sang Buddha nanti, mungkin Mereka tidak akan mempercayai-Nya dan hal ini akan dapat membangkitkan sebab-sebab tindakan yang salah sehingga merusak Hukum Kesunyataan. Oleh karenanya, Yang Maha Agung, sudilah kiranya untuk menjelaskan-Nya agar keragu-raguan Kami ini sirna sehingga Putera-Putera-Mu yang baik di generasi yang mendatang, tidak akan timbul pula rasa ragu dan bimbang ketika mendengar hal ini."

Kemudian Sang Maitreya Bodhisattva Mahasattva yang ingin untuk memaklumkan Ajaran ini kembali, maka berkatalah Beliau dalam Syair:

"Sang Buddha Yang Tertua dari Marga Sakya
Meninggalkan kediaman-Nya dan di dekat Kota Gaya
Mengambil Tempat Duduk-Nya di bawah Pohon Bodhi;
Dari waktu itu tidaklah begitu lama.

Putera-Putera Sang Buddha ini,
Yang jumlah-Nya Tak Terbatas,
Telah lama menjalankan Jalan KeBuddhaan,
Semua-Nya teguh KekuasaanKebijaksanaan-Nya Yang Ghaib;

Mereka telah Ahli dalam Jalan KeBodhisattvaan,
Dan Semua-Nya bersih dari Hal-Hal Keduniawian
Seperti Bunga Teratai di dalam air;
Bermunculan dari dalam Bumi,

Semua-Nya dengan Perasaan Hormat
Ketika Mereka berdiri di hadapan Yang Maha Agung.
Hal ini sangat sulit di pahami;
Bagaimana mungkin Hal itu di percaya ?

Karena baru saja Sang Buddha telah mencapai Jalan Agung
Dan banyak Hal yang Beliau sempurnakan bersamaan.
Sudilah kiranya menyingkirkan segala kebimbangan,
Jelaskanlah dan beritahukanlah Kami tentang Makna Yang Sebenar-Nya !

Seperti halnya Seorang laki-laki yang muda dan perkasa,
Baru berusia 25 tahun,
Menunjuk Putera-Putera-Nya yang berusia sangat lanjut;
Dengan rambut yang telah memutih dan wajah yang berkeriput
Berkata, "Mereka Semua-Nya ini Aku Peranakan."
Sang Anak juga berkata, "Inilah Ayah Kami."
Sang Ayah muda dan Sang Anak Tua,
Seluruh dunia tidak akan mempercayai-Nya.

Begitu jugalah dengan Yang Maha Agung;
Baru sajalah Beliau mencapai Jalan Agung.
Namun seluruh Para Bodhisattva ini
Semua-Nya Kokoh Kemauan-Nya, Berani dan Perkasa,

Dan dari sekian kalpa yang tak terbatas
Telah mengikuti Jalan KeBodhisattvaan;
Ahli dalam menjawab Pertanyaan-Pertanyaan yang rumit,
Jiwa Mereka tiada kenal takut;

Tegas dalam Jiwa Mereka Yang Sabar,
Bermartabat dan Mulia,
Mereka di Puja oleh Para Buddha Seluruh Semesta;
Pandai mempertimbangkan dan berkhotbah,

Mereka tidak menikmati keramaian,
Tetapi senantiasa senang bermeditasi;
Demi untuk mencari Jalan KeBuddhaan,
Mereka berdiam di Kawasan Bawah.

Kami, setelah mendengar-Nya dari Sang Buddha,
Tidak beragu Hati dalam masalah ini;
Tetapi Kami memohon pada Sang Buddha, bagi
Pendengar-Pendengar yang mendatang,
Akan menjelaskan agar Mereka mengerti.

Jika Seseorang berbimbang Hati
Dan tidak mempercayai Sutta Dharmaparyaya ini,
Dia akan terjatuh ke dalam jalan kedurhakaan,
Mohon menerangkan-Nya kepada mereka sekarang ini,
Bagaimana Para Bodhisattva Mahasattva Yang Tak Terbatas ini,
Dalam waktu yang sedemikian singkat,
Telah di beri Petunjuk dan di takbiskan
Serta tinggal di dalam tingkat yang tiada pernah bersurut.

Demikianlah Sutta Bunga Teratai Dari Keghaiban Hukum Kesunyataan Yang Menakjubkan, Tentang Muncul-Nya Bodhisattva Dari Bumi, Bab 14.
skipper
skipper

Jumlah posting : 493
Join date : 27.11.08
Age : 35

http://aryamahayana.forumup.com

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik