Sang Hyang Mahayana
BUDDHIST COMPILATION FORUM :: BUDDHIST COMPILATION FORUM :: Tentang Agama Buddha berbagai aliran :: Mahayana
Halaman 1 dari 1
Sang Hyang Mahayana
Aghoham ashmi lokassa
("Sayalah Yang Tertinggi disemua alam semesta")
("Sayalah Yang Tertinggi disemua alam semesta")
Mahayana adalah kendaraan tunggal bagi Para Bodhisattva Mahasattva untuk mencapai Penerangan Agung.
Mahayana itu bukan muncul karena ucapan atau istilah yang dibuat oleh pergaulan manusia biasa, Mahayana itu dinamakan oleh semua Buddha dari tiga masa, Mahayana itu sudah ada sejak masa Dharmakaya dari semua Tathagata yang jumlahnya seperti butiran pasir di sungai gangga. Mahayana tercatat sebagai yana terunggul dalam Dharmaparyaya.
Setiap kemunculan Tathagata di dunia, maka selalu akan diajarkan Mahayana sebagai Kendaraan Tunggal pembebasan akhir kepada para Siswa Sang Buddha.
Semua Tathagata di sepuluh penjuru dunia menyatakan Pencapaian Anuttara SamyakSamBuddha didalam Mahayana. Mengapa demikian? Sebab karena Mahayana, maka tercapailah Nirvana Luhur.
Saat Sakyamuni Tathagata muncul di sahalokadhatu, Sang Bhagavan dimulai dari lahir hingga mencapai PariNirvana mengajarkan Dua kendaraan yakni Hinayana dan Mahayana.
Para Maha Bhiksu Sangha termasuk Aggasravaka Maha Moggallanassa dan Sariputrassa juga diangkat oleh Sang Tathagata dengan Hinayana akibat kelalaian awal yang menyebabkan timbul pemikiran bahwa pencapaian Arhantah Maggha dan Phala sudah merupakan tujuan akhir. Tetapi akhirnya Para Maha Sravaka Sangha menyatakan penyesalan diri mereka dihadapan Sang Buddha, dan mereka semua masuk kedalam Mahayana.
Sejak Kemokshaan Sang Tathagata, timbul golongan Bhikshu yang membenci Dharma dan mulai berani untuk menyatakan untuk bebas dari vinaya atau tetap menjadi Bhikshu dengan mengubah vinaya yang telah ditetapkan Sang Bhagava.
Menanggapi hal ini, dilakukan Persamuan Sangha Agung untuk melafalkan kembali semua Dharma dan vinaya yang diikuti oleh semua Arhantah Patisambhidapato dimana Bhikshu Ananda juga ikut dalam Pesamuan Agung tersebut dengan menunjukkan Pencapaian Arhantah Patisambhidapato tepat sebelum kepalanya menyentuh tanah saat hendak tidur.
Dan demi menghindari semakin meluasnya tindakan Bhikshu angkara, maka golongan Bhikshu Sangha yang menghormati Dharma dan Vinaya segera bekerja cepat dengan menuliskan kembali Suttra-Suttra Mahayana khususnya Dharmaparyaya agar tidak hilang dari dunia ini. Dan perkumpulan Maha Bhisksu Sangha ini disebut sebagai Mahasanghika, artinya Sangha yang mengendarai Mahayana. Maha Sangha yang juga sebagai Pemegang Dharma Niyoga Tertinggi. Sehingga Maha Sangha (Maha Sanghika) adalah dan dinamakan sebagai Sangha pemegang Dharma Niyoga Tertinggi.
Dalam Mahayana, dijelaskan Hinayana dimana merupakan kendaraan kecil yang seharusnya tidak digunakan oleh Para Sravaka untuk membebaskan diri. Terdapat Tiga yana yang diberikan oleh Tathagata:
[1] Sravakayana
[2] PratyekaBuddhayana
[3] Bodhisattvayana (Inilah Mahayana)
(Ketiga yana diatas juga merupakan Kendaraan yang dinamakan dan dianugrahkan oleh Semua Tathagata, bukan baru ada setelah kemokshaan Sang Tathagata)
Maha Sangha terbentuk karena berusaha mempertahankan Dharma bahwa Sang Tathagata adalah banyak, tidak hanya satu, dan Tathagata Sakyamuni yang muncul dengan Tubuh Sambhogakaya di sahalokadhatu adalah perwujudan upaya kaulsalya(Perbuatan Buddha Sakyamuni). Jika saja pada saat terjadi perbedaan pendapat dari para Bhikshu tersebut dilerai oleh seorang bijaksana bhikshu yang sudah mencapai kesucian Arhantah Maggha dan Phala, maka keadaan kemerosotan Dharma dari pertikaian yang tidak perlu dapat dihilangkan.
Dengan berpegang teguh terhadap Vinaya, Seorang Bhikshu yang telah mencapai Arhantah Maggha dan Phala melanjutkan perjuangannya menyempurnakan sadparamita didalam Mahayana. Setelah sempurna sadparamitanya, maka dilanjutkan kesempurnaan dasaparamita yang dilakukan didalam kalpa-kalpa yang tak terhingga hingga memperoleh Dasa Bhumi menjadi Megha Dharma Bodhisattva Mahasattva.
Vinaya adalah aturan hidup para Maha Bhikshu Sangha dalam mencapai Sang Jalan dan Mahayana adalah kendaraan pengantar Para Arya untuk menuju ke Tanah Suci Buddha.
Tetapi masa sekarang sudah dapat dikatakan merupakan masa meredupnya Mahayana dimana Mahayana sudah hampir tidak banyak muncul lagi(Tepat seperti yang disabdakan Sang Buddha). Bahkan timbul golongan yang memecah belah Mahayana menjadi beberapa yana. Tetapi sungguh beruntung sampai sekarang Kita masih bisa melihat Suttra-Suttra Mahayana yang masih ada seperti: "Sri Saddharmapundarika","Arya Sanghata","Arya Maha Vairocana Abhisambodhi Vikurvit Adhisthana Vaipulya Sutrendraraja","Sri Vasudhara","Susiddhikara","Vimalakirti","Ushnisha Vijaya Dharani","Gunakarandravyuha","Karandramudra","Maha PariNirvana","Suvarnaprabhasa","Lankavantara","Tra ilokyavijaya" dan banyak lagi beserta ke 12 Strotra(12 sastra) Agung Mahayana.
Sebagai Raja dari Semua Suttra, Sri Saddharma Pundarika yang diajarkan dan dianugrahkan oleh Sang Sakyamuni Tathagata merupakan Sri Saddharma Pundarika Suttram yang sudah ada jauh sebelum kemunculan Sakya Simha di sahalokadhatu. Sebagai perwujudan rasa terima kasih dan juga merupakan Suttra yang selalu dijaga dan diawasi oleh semua Tathagata, Semua Tathagata yang muncul didalam dunia dimulai dari Tathagata Dharmakaya hingga Buddha Kasyapa dan Buddha Sakyamuni selalu tidak pernah lupa untuk mengajarkan Saddharma Pundarika Suttra ini kembali di dunia. Karena Kekuatan dari Suttra inilah yang mengantarkan Sang Sakya Simha duduk dibawah Tathta Singa sebagai Sakyamuni Tathagata Arhantah SamyakSamBuddha. Bahkan dengan hanya mendengarkan nama-Nya saja sudah membawa yang terberkahi tersebut menuju ke arah Bodhi. Karena Sang Tathagata tidak pernah khilaf dalam berkata-kata.
Karena seiring dengan berkembangnya yang tindakan yang bukan berdasarkan pada Dharma yang dilakukan oleh para Bhikshu angkara yang telah disabdakan oleh Sang Tathagata Sakyamuni, maka merupakan hal yang wajib bagi Siswa Sang Buddha yang murni didalam Dharma untuk melindungi Mahayana karena Pengajaran Mahayana di dunia merupakan salah satu dari alasan kemunculan Para Tathagata didunia ini.
Mahayana adalah Kendaraan tunggal pembebasan menuju Nirvana luhur yang sesungguhnya dan berasal dari semua Tathagata, bukan merupakan yana buatan atau baru muncul setelah Sang Tathagata moksha. Dengan berpegang pada Vinaya yang sudah ada, para Maha Sravaka Sangha ditunjukkan Jalan Mahayana oleh Sang Sakyamuni Tathagata secara bertahap yakni pembabaran Avatamsaka Suttram, Agamas Suttram, Vaipulya Suttram, Maha Prajnaparamitra Suttram. Saddharmapundarika Suttram dan Maha Parinirvana Suttram.
Dengan vinaya sebagai dasar aturan hidup, Para Maha Sangha menaiki Mahayana dan menerima Dharma Niyoga Tertinggi dari Sang Tathagata.
Seperti yang sudah disabdakan oleh Sang Tathagata Sakyamuni, masa meredupnya Dharma tidak dapat dihindarkan dan bahkan Suttra-Suttra Kendaraan Besar yang telah dibabarkan dapat hilang. Namun karena kasih Sang Tathagata, maka Para Bodhisattva Mahasattva diperintahkan untuk menjaga semua Mahayana Suttram agar tidak hilang dalam dunia ini.
Mahayana adalah murni berasal dari Semua Tathagata,
Bukan dibuat-buat oleh manusia atau Srotapanna atau Sakrdagamin atau Anagamin atau Arahat.
Bukan juga muncul sesudah kemokshaan Sang Tathagata,
Bukan juga muncul karena sebab yang diluar Dharma.
Tetapi Mahayana merupakan Kendaraan Para Bodhisattva menuju pencapaian Anuttara SamyakSamBuddha, yang merupakan tujuan akhir yang terluhur.
Seorang Bijaksana yang mengenal Mahayana, telah membaca dan mempelajari Mahayana akan memahami Kemunculan dan Penghentian.
Semua Tathagata disepuluh penjuru dunia menyatakan Pencapaian Anuttara SamyakSamBuddha hanya di Mahayana, karena Mahayana merupakan Sumpah Suci yang telah diambil dan ditetapkan oleh Semua Tathagata.
Mahayana itu ada bukan karena sabda-sabda seorang Grhapati, Naigama, Brahmana, Indra ataupun Brahma sekalipun.
Mahayana itu berasal dari Sabda-Sabda murni Sang Tathagata.
Setiap umat Buddha tentu mengenal Tipitaka sebagai Dharma Suci, Para Arya Sangha sebagai Guru, Vinaya sebagai aturan hidup Sangha, dengan pengetahuan ini, dan didukung oleh Kebajikan Suci, Para umat yang berlindung didalam Jinasasana tentu mengetahui Mahayana sebagai Kendaraan Tunggal yang dianugrahkan Sang Tathagata untuk dikendarai. Sebab Kedatangan Sang Tathagata ke dunia ini adalah untuk melatih para Bodhisattva dan membangun kehidupan Suci berdasarkan Dharma.
Sejak Sang Tathagata muncul, dimulai dari Tusita, hingga kemokshaan telah dengan jelas dinyatakan secara baik didalam Mahayana.
Berdasarkan Kebijaksanaan yang telah didapat selama pengabdian kepada Mahayana, maka pengikut Jinasasana harus dapat menyatakan Kesucian Mahayana didalam kebenaran-kebenaran dibawah ini:
Apabila ditanyai apakah itu Mahayana?
Maka jawablah Mahayana adalah Kendaraan Tunggal bagi Para Bodhisattva untuk mencapai Anuttara SamyakSamBuddha.
Apabila ditanyai apakah itu Maha Sangha(Maha Sanghika)?
Maka jawablah Maha Sangha adalah Siswa Murni Sang Tathagata yang sungguh-sungguh menjalankan sabda-sabda dan titah-titah Sang Tathagata.
Apabila ditanyai apakah sabda-sabda dan titah-titah Sang Tathagata itu?
Maka jawablah penyebaran Mahayana Dharmaparyaya di seluruh dunia dan pelatihan kesempurnaan sila yang diwujudkan dalam penyempurnaan dasaparamita kedua hal ini merupakan sabda-sabda dan titah-titah Sang Tathagata.
Apabila ditanyai bagaimana hal itu dapat dipercayai sebagai Dharma?
Maka untuk orang seperti itu, janganlah diberikan jawabannya. Biarlah dia meneliti dan membuktikannya sendiri.
Tetapi jika saja ada yang mempercayai dan menerima MAHAYANA dengan bahagia, maka nyatakanlah secara langsung bahwa dia akan mencapai Anuttara SamyakSamBuddha.
Dengan melakukan lima Perbuatan Dharma ini, maka saya secara pribadi menyatakan bahwa Orang itu pantas disebut sebagai Seorang Yang Berani, Seorang Bodhisattva Mahasattva.
Dengan mengetahui ini semua, Seorang yang bijaksana dapat mengetahui bahwa sesungguhnya tiada yana lain yang dapat dijadikan sebagai tumpuan untuk memadamkan api triloka ini selain Mahayana.
Sang Tathagata telah jelas menyatakan maksud dan tujuannya dengan Mahayana. Saya dengan tidak ragu untuk menerimanya.
"Setelah mencapai Arhantah Maggha dan Phala, Seorang Bhiksu yang bijaksana akan melanjutkan perjuangan tanpa menundanya."
"Sang Tathagata adalah yang Tertinggi. Para Tathagata sangat teliti dalam menggunakan waktu dan tidak pernah berhenti sekalipun menolong para mahluk hidup yang masih berada diTriloka. Maka Sang Tathagata selalu muncul disaat yang tepat."
(Mahayana dhamma)
Similar topics
» Mahayana Bodhisattvayana
» Mahayana Arya Sarvatathagatadhisthanahrdayaguhyadhatukaranndamudradharanisutram
» Bhaisajyaguruvaiduryaprabharaja Arya Mahayana Suttram
» Ganjaran Bagi Sang Pembunuh
» Mahayana Arya Amoghapasa Hrdaya Sutram
» Mahayana Arya Sarvatathagatadhisthanahrdayaguhyadhatukaranndamudradharanisutram
» Bhaisajyaguruvaiduryaprabharaja Arya Mahayana Suttram
» Ganjaran Bagi Sang Pembunuh
» Mahayana Arya Amoghapasa Hrdaya Sutram
BUDDHIST COMPILATION FORUM :: BUDDHIST COMPILATION FORUM :: Tentang Agama Buddha berbagai aliran :: Mahayana
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik