BUDDHIST COMPILATION FORUM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

MENJUAL HARPA MENOLONG PEREMPUAN SUCI

Go down

MENJUAL HARPA MENOLONG PEREMPUAN SUCI Empty MENJUAL HARPA MENOLONG PEREMPUAN SUCI

Post by Admin Sat Nov 28, 2009 1:51 pm

MENJUAL HARPA MENOLONG PEREMPUAN SUCI

Di kota Tai-ciu hidup seorang pelajar she In, walau keluarganya miskin dan hidup bersahaja namun iã suka menolong orang, tak segan-segan merogoh kocek sendiri untuk keperluan orang lain, hatinya lembut lagi setia kawan pribadinya memang luhur maklum sebagai pelajar meski gagal meraih gelar namun tatetap menjunjung tinggi peradatan.
Waktu orang she In ini masih remaja, kedua orang tuánya meninggal. tanpa saudara dan famili maka hidupnya sebatangkara, setelah gagal mengikuti ujian negara, akhirnya ia menyembunyikan diri dalam sebuah gubuk yang. ia bangun di atas gunung dalam hutan lebat, tiap hari, kerjanya hanya menulis dan membaca.

Suatu malam saat ia bersamadi mendadak didengarnya dua setan sedang berbincang-bincang di luar jéndela kamarnya, didengarnya salah satu. setan sedang berkata :‘Istri Lie Oen-bing yang unggal di kampung timur itu, karena ditinggal sang suami yang dagang keliling ke luar daerah, sudah sekian tahun tidak kunjung pulang, sepucuk surat juga udak pernah dikirim ke rumah. ayah bundanya menganggap putranya itu pasti sudah mampus di rantau, maka mereka akan memaksa menantunya menikah dengan pria pilihannya. Ternyata istri Lie Oen-bing adalah perempuan setia lagi suci, dengan tegas ia menolak kehendak kedua mertuanya, diam-diam ia bersumpah dalam hati kalau dipaksa akan bunuh diri. Dalam satu bulan ini kalau Lie Oen-bing tetap tiada kabar beritanya, dia pasti bunuh diri, itu berarti aku sudah punya pengganti”

Diam-diam orang she In perhatikan dan ingat betul percakapan kedüa setan itu. Esok harinya ia turun gunung pergi ke kampung umur mencari berita. di sana memang ada keluarga dan perkara seperti yang dibicarakan kedüa sètan yang semalam ia dengar.
Rumah-rumah penduduk di desa umumnya tidak besar lagi réndah,’ terdiri dua tiga petak bagian luar dan belakang, sehari-hari kerja mereka ialah bercocok tanam di sawah atau di ladang, laki perempuan semua bekerja mencincing lengan baju. Maka dengan leluasa pelajar she In itu melihat sendini istri Lie Oen-bing yang rajin bekerja memang membengkak kedua matanya karena sudah beberapa hari ini menangis meratapi nasibnya, diam-diam pelajar she In kagum dan salut terhadap perempuan yang teguh pendirian ini, berani menentang kehendak kedua mertuanya untuk dinikahkan pula dengan laki-laki lain, meski dengan segala pengorbanan, bila perlu Ia rela berkorban jiwa dan raga.

Disamping kasihan, pelajar she In juga mengerti posisinya. maka ia tidak tega melihat perempuan yang tegar ini harus bunuh diri untuk mempertahankan kesucian dirinya. Sepulang di gubuknya ia memeras otak mencari akal cara bagaimana ia harus menolong perempuan itu, dasar otaknya cerdas akhirnya ia berkeputusan. Dan kakek moyangnya dulu ia beroleh warisan sebuah harpa. setiba di kota ia jual harpa turunanya. padahal hanya benda itulah satu-satunya yang paling berharga yang ia miliki sekarang. Dengan empat tahil perak yang diprolehnya, pelajar she in mencari gaya tulisan Lie Oen-bing. syukur dari salah seorang pembantu yang bekerja di rumab Lie Oen-bin pelajar she in memperoleh buku catatan dagang yang ditulis sendiri oleh Lie Oen-bing. meski sudah butut dan robek, tapi tulisan dalam buku itu masih kelihatan jelas. Dengan mencontoh gaya wirisan Lie Oen-bing, pelajar she in memalsu sepucuk surat. kepada seorang teman yang di percaya ia serahkan empat tahil perak hasil menjual harpa dan surat palsu itu. supaya dikirim ke rumah Lie Oen-bing dari suatu tempat yang jauh.

Meski palsu tapi ayatulisan surat itu memang mirip sekali dengan tulisan putranya, maka kedua orang tua Lie Oen-bing menjadi lega dan gembira, bahwa putra tunggal rnereka ternyata masih hidup. Maka mereka tidak memaksa menantunya menikah lagi dengan laki-laki lain.

Satu bulan kemudian, di tengah malam buta rata, saat pelajar she In samadi di kamarnya, kembali ia mendengar percakapan kedua setan itu, “Sungguh sial sebetulnya aku sudah menemukan penggantiku, tak nyana pelajar rudin itu meninggalkan harapanku. Istri Lie Oen-bing jelas tidak akan bunuh din. Tiga bulan mendatang Lie Oen-bing juga pasti pulang ke rumahnya, sia-sia saja aku senang dan lega.”

Setan yang lain berkata, “Eh, kenapa tidak kaubunuh saja pelajar rudin itu ?
“Hus” bentak setan yang bicara duluan,” Semasa hidupnya yang dahulu pelajar ini adalah orang yang punya rejeki besar. Pada masa hidupnya yang sekarang ia juga suka berbuat baik, kelak kalau ia lulus ujian bakal menjadi pejabat tinggi. Mana aku berani rnembuatnya celaka.”

Tiga bulan kemudian, Lie Oen-bing benar-benar pulang dari rantau. Demikian, juga pelajar she In yang rudin ini juga lulus dalam ujian akhir dan meraih gelar kesarjanaan, sesuai dengan gelar yang disandangnya, baginda memberikan jabatan tinggi. sejajar dengan menteri padanya.

Admin
Admin

Jumlah posting : 277
Join date : 02.04.08

https://agama.forumakers.com

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik