BUDDHIST COMPILATION FORUM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

WANITA TELADAN

Go down

WANITA TELADAN Empty WANITA TELADAN

Post by Admin Sat Nov 28, 2009 2:08 pm

DAHULU kala, terdapat seorang gadis yang rajin dan berbudi luhur, ia menikah dengan seorang pr i g tampan pada usia d u g puluh tahun.

Pada saat mereka menikmati manisnya bulan made, kerajaan di mans mereka tinggal memulai perang melawan kerajaan tetangganya dan suaminya terkena wajib militer. Hal ini sungguh di luar dugaan mereka semula. Namun demi kepentingan negaranya, terpaksa mereka harus berpisah, sekalipun bagi pengantin baru, perpisahan merupakan suatu hal yang terlalu berat.

Jagalah baik-baik mama yang sudah lanjut usia !, saya yakin tak lama kemudian kits pasti akan berjumpa kembali. Demikianlah pesan sang suami pada detik-detik perpisahan dengan istrinya.

Tetapi duka perpisahan belum jugs reds, duka baru datang menyelak, ternyata duka yang harus ditanggung sang istri muda itu belum berakhir hanya sampai di sini. Suaminya yang tercinta gugur di medan peperangan !

Tidak seperti seorang janda muda pada lazimnya, ia tetap, mengingat pesan suaminya yang terakhir, sekalipun hatinya hancur lebur. Ia harus berusaha mempertahankan sikap dan melaksanakan kewajibannya sehari hari.

kabar kematian itu dengan cepat sampai ke telinga ayah si janda muda, dan demi kebahagiaan putrinya yang masih terlalu muda, ia membujuk putrinya agar menikah lagi dengan orang lain. Namun dengan tegas sang putri berkata : "Papa, saya tabu papa sangat menyayangi putrimu ini. Tetapi, papa, bila papa benar-benar menyayangi diri saya, papa seharusnya lebih menghormati pendirian dan kepribadian putrimu ini. Kini suami saya telah tiada, tetapi pesan terakhirnya harus tetap saya laksanakan dengan baik. Bolehkan saya membiarkan mertua melewati mass tuanya sendirian tanpa ada yang mengurusi ? Bijaksanakah jika saya berbuat begitu ?! Kalau saya disuruh menikah lagi, ah ! lebih baik saya bunuh diri daripada dipaksa menikah lagi !".

Melihat tekad putrinya yang teguh, sang ayah tidak pernah menyinggung-soal pernikahan lagi, ia khawatir kalau putrinya benar-benar nekad mengambil jalan pintas membunuh diri.

Untuk membiayai hidup, janda muda mencuci pakaian, menjahit baju dan melakukan apa saja yang dapat mendatangkan uang. Sesaatpun la tidak lupa merawat mertuanya. Begitulah ia melewati waktu demi waktu selama tiga puluh tahun.

Ketika mertuanya meninggal dunia, dia dimakamkan sesuai dengan tradisi dan upacara adat setempat pada saat itu, sekalipun si janda hares memikul hutang yang sangat berat.

Sikap bakti dan kepribadian luhur itu menggugah hati masyarakat setempat dan segera menjadi bush bibir setiap insan manusia, dan dengan cepat nama baiknya membubung hingga ke telinga raja. Raja sangat memuji sikap baktijanda tersebut dan menganugerahkan sebuah penghargaan tertinggi dengan gelar "WA N ITA TELADAN, BUNGA BANGSA" kepadanya. Dengan permata indah hadiah raja yang melimpah, sang wanita teladan menikmati hidupnya yang m u lai senja dengan tenang, bahagia dan sejahtera.

Admin
Admin

Jumlah posting : 277
Join date : 02.04.08

https://agama.forumakers.com

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas


 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik