BUDDHIST COMPILATION FORUM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Namo Bhagavate Padma Prabhasvara Tathagata Arhan SamyakSamBuddha

Go down

Namo Bhagavate Padma Prabhasvara Tathagata Arhan SamyakSamBuddha Empty Namo Bhagavate Padma Prabhasvara Tathagata Arhan SamyakSamBuddha

Post by skipper Mon Feb 23, 2009 3:15 pm

Namah Sarvajnaya.

Semangkok Bakmi


Pada malam itu, Ana bertengkar dengan ibunya. Karena sangat marah, Ana
segera meninggalkan rumah tanpa membawa apapun. Saat berjalan di suatu
jalan, ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tdk membawa uang.

Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah kedai bakmi dan ia mencium harumnya aroma masakan. Ia ingin sekali memesan
semangkuk bakmi, tetapi ia tdk mempunyai uang.

Pemilik kedai melihat Ana berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu
berkata “Nona, apakah engkau ingin memesan semangkuk bakmi?” ” Ya,
tetapi, aku tdk membawa uang” jawab Ana dengan malu-malu
“Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu” jawab si pemilik kedai. “Silahkan duduk, aku akan memasakkan bakmi untukmu”.

Tidak lama kemudian, pemilik kedai itu mengantarkan semangkuk bakmi.
Ana segera makan beberapa suap, kemudian air matanya mulai berlinang.
“Ada apa nona?”
Tanya si pemilik kedai.
“tidak apa-apa” aku hanya terharu jawab Ana sambil mengeringkan air matanya.

“Bahkan, seorang yang baru kukenal pun memberi aku semangkuk bakmi !,
tetapi,? ibuku sendiri, setelah bertengkar denganku, mengusirku dari
rumah dan mengatakan kepadaku agar jangan kembali lagi ke rumah”
“Kau, seorang yang baru kukenal, tetapi begitu peduli denganku
dibandingkan dengan ibu kandungku sendiri” katanya kepada pemilik kedai.

Pemilik kedai itu setelah mendengar perkataan Ana, menarik nafas
panjang dan berkata “Nona mengapa kau berpikir seperti itu?
Renungkanlah hal ini, aku hanya memberimu semangkuk bakmi dan kau
begitu terharu. Ibumu telah memasak bakmi dan nasi untukmu saat kau
kecil sampai saat ini, mengapa kau tidak berterima kasih kepadanya? Dan
kau malah bertengkar dengannya”

Ana, terhenyak mendengar hal tsb. “Mengapa aku tdk berpikir ttg hal tsb? Utk semangkuk bakmi dr org yg baru kukenal, aku begitu
berterima kasih, tetapi kepada ibuku yg memasak untukku selama
bertahun-tahun, aku bahkan tidak memperlihatkan kepedulianku kepadanya.
Dan hanya karena persoalan sepele, aku bertengkar dengannya.

Ana, segera menghabiskan bakminya, lalu ia menguatkan dirinya untuk
segera pulang ke rumahnya. Saat berjalan ke rumah, ia memikirkan
kata-kata yg hrs diucapkan kpd ibunya. Begitu sampai di ambang pintu
rumah, ia melihat ibunya dengan wajah letih dan cemas. Ketika bertemu
dengan Ana, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah “Ana kau
sudah pulang, cepat masuklah, aku
telah menyiapkan makan malam dan makanlah dahulu sebelum kau tidur,
makanan akan menjadi dingin jika kau tdk memakannya sekarang”. Pada
saat itu Ana tdk dapat menahan tangisnya dan ia menangis dihadapan
ibunya.

Sekali waktu, kita mungkin akan sangat berterima kasih kpd org lain disekitar kita untuk suatu pertolongan kecil yang diberikan
kepada kita. Tetapi kpd org yang sangat dekat dengan kita (keluarga)
khususnya orang tua kita, kita harus ingat bahwa kita berterima kasih
kepada mereka seumur hidup Kita.

RENUNGAN:
BAGAIMANAPUN KITA TIDAK BOLEH MELUPAKAN JASA ORANG TUA KITA.
SERINGKALI KITA MENGANGGAP PENGORBANAN MEREKA MERUPAKAN SUATU PROSES
ALAMI YANG BIASA SAJA; TETAPI KASIH DAN KEPEDULIAN ORANG TUA KITA
ADALAH HADIAH PALING BERHARGA YANG DIBERIKAN KEPADA KITA SEJAK KITA
LAHIR. PIKIRKANLAH HAL ITU??
APAKAH KITA MAU MENGHARGAI PENGORBANAN TANPA SYARAT DARI ORANG TUA KITA?
skipper
skipper

Jumlah posting : 493
Join date : 27.11.08
Age : 35

http://aryamahayana.forumup.com

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik