BUDDHIST COMPILATION FORUM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Liang Huang Bao Chan

Go down

Liang Huang Bao Chan Empty Liang Huang Bao Chan

Post by skipper Wed Mar 16, 2016 8:51 pm


恭聞梁皇啟建
Cerita yang dihormati, tentang Kaisar Huang, yang pencerahannya terdirikan.


Maitreya terkenal oleh belas kasihan-Nya saat menjalani kehidupan duniawi dan selama kalpa yang tidak terhitung jumlahnya setelah itu. Penamaan bagian ini memperingati belas kasih itu. Dengan pemikiran belas kasih ini, kami ingin menjaga Triratna terhadap penghalang jahat dan mengatasi kesombongan dan nafsu keinginan kami sendiri hanya untuk menyempurnakan keunggulan kami dan merendahkan kelemahan kami. Bagi yang belum pernah menabur benih kebajikan, kami berharap mereka melakukannya hari ini. Bagi mereka yang telah menabur beberapa benih kebajikan, kami berharap mereka akan terus berkembang. Bagi mereka yang hanya peduli pada kepentingan diri sendiri, kami berharap mereka akan mulai berpikir untuk memberikan manfaat kepada orang lain. Bagi mereka yang berlatih Hinayana seharusnya tidak memiliki keraguan tentang Mahayana. Biarkan mereka yang mengolah jalan Mahayana memiliki kepuasan dan sukacita. Belas kasihan ini adalah Raja dari semua perbuatan baik, bahwa semua makhluk harus berlindung di dalamnya, seperti matahari yang menyinari hari dan bulan yang menerangi malam. Jadilah mata, guru , orang tua, dan saudara untuk semua makhluk. Semua harus kembali kepada sang Jalan (Bodhi), mencari kebenaran, memiliki belas kasihan kepada orang lain yang lebih besar dibandingkan dengan yang kami miliki kepada kerabat kami sendiri, yang menetap di kehidupan setelah kehidupan bahkan setelah kematian.

Ada dua belas penyebab dan kondisi yang besar mengapa kami berada di sini di dalam perkumpulan Dharma hari ini, dengan baik yang hidup maupun yang telah mati, untuk bertobat dan untuk mendatangkan Pikiran Bodhi (Bodhicitta) :
Pertama adalah sumpah kami untuk menyelamatkan semua orang yang ada di dalam enam alam tanpa pengecualian.
Kedua adalah untuk membalas budi leluhur tanpa membatasi rasa terima kasih kami yang hanya untuk menyesuaikan apa yang telah mereka usahakan untuk kami.
Ketiga adalah harapan kami bahwa, melalui jasa kebajikan dari pertobatan kami yang disalurkan kepada semua makhluk, semua makhluk akan menegakkan ajaran Buddha sampai sejauh yang bahkan tidak menimbulkan keinginan untuk menyinggung orang lain.
Keempat adalah keinginan kami bahwa, melalui jasa kebajikan dari pertobatan kami yang disalurkan kepada semua makhluk, semua makhluk menjadi menghormati para orang tua.
Kelima adalah keinginan kami bahwa, melalui jasa kebajikan dari pertobatan kami yang disalurkan kepada semua makhluk, semua makhluk bisa menerima di mana mereka dilahirkan dan tidak penuh kebencian terhadap nasib mereka sendiri.
Keenam adalah keinginan kami bahwa, melalui jasa kebajikan dari pertobatan kami yang disalurkan kepada semua makhluk, semua makhluk tidak akan merasa cemburu terhadap keindahan orang lain.
Ketujuh adalah keinginan kami bahwa, melalui jasa kebajikan dari pertobatan kami yang disalurkan kepada semua makhluk, semua makhluk tidak akan meragukan ajaran Buddha.
Kedelapan adalah harapan kami bahwa, melalui jasa kebajikan dari pertobatan kami yang disalurkan kepada semua makhluk, semua makhluk akan mengumpulkan jasa kebajikan untuk semua termasuk mereka yang tidak memiliki jasa kebajikan dan perlindungan, bukan hanya untuk diri sendiri.
Kesembilan adalah harapan kami bahwa, melalui jasa kebajikan dari pertobatan kami yang disalurkan kepada semua makhluk, semua makhluk akan mempraktikkan Dharma untuk semua, bukan hanya untuk diri sendiri.
Kesepuluh adalah keinginan kami bahwa, melalui jasa kebajikan dari pertobatan kami yang disalurkan kepada semua makhluk, semua makhluk akan membantu orang-orang yang malang seperti anak yatim, orang tua yang ditinggalkan, tahanan, dan yang sakit.
Kesebelas adalah harapan kami bahwa, melalui jasa kebajikan dari pertobatan kami yang disalurkan kepada semua makhluk, semua makhluk akan menerima ajaran Dharma termasuk yang keras kepala dan yang tidak perduli.
Kedua belas adalah keinginan kami bahwa, melalui jasa kebajikan dari pertobatan kami yang disalurkan kepada semua makhluk, semua makhluk akan selalu ingat untuk menimbulkan tekad Bodhi di mana pun mereka berada.

Kami sangat berharap bahwa semua yang hidup dan yang telah mati serta orang-orang suci terlindungi; Semua akan menerima Dharma, menjadi termurnikan melalui pertobatan kami, dan mengabulkan semua keinginan kami; Semua memiliki pikiran yang sama dengan yang dari semua Buddha; Semua memiliki sumpah yang sama seperti yang dibuat oleh semua Buddha. Semua makhluk dari enam alam dan empat wujud, akan mengikuti dan menimbulkan tekad Bodhi.



Bagian pertama
Berlindung kepada Triratna


Dalam perkumpulan Dharma hari ini, kami, yang memiliki karma biasa, harus merenungkan ketidakkekalan dari dunia ini. Semua bentuk tidak bertahan. Yang muda dan kuat pada akhirnya akan melemah. Jangan mengambil manfaat dari kecantikan tubuh Anda untuk melakukan tindakan kejahatan. Semua keberadaan duniawi memiliki sifat alami dari ketidakkekalan. Semua akan berakhir. Di atas dan di bawah langit, apakah ada siapa saja yang tetap muda penampilannya, kulit yang cerah, napas yang segar selamanya? Semua perjumpaan dari kehidupan pada akhirnya berkurang. Kelahiran, penuaan, penyakit, dan kematian tidak pernah bisa ditebak. Tidak ada seorangpun yang bisa menggantikan kami ketika peristiwa ini terjadi. Ketika bencana menyerang, tidak ada jalan keluar. Setelah kematian, tubuh dari orang yang mulia dan yang rendah akan membusuk dan mengembang dengan bau busuk yang kebanyakan orang tidak tahan menghirup. Jadi, apa gunanya dengan cinta dan kepedulian besar terhadap tubuh kami? Jika orang tidak mengolah dengan rajin dalam menciptakan karma tertinggi, tidak ada jalan lain untuk keluar dari siklus kehidupan dan kematian.

Kami akan merenungkan bahwa tubuh adalah sama seperti embun di pagi hari, sama seperti jangka waktu matahari terbenam. Dari kehidupan masa lalu, kami belum mengumpulkan banyak kebajikan dan jasa kebaikan. Kecerdasatn kami tidak setinggi yang dari para Mahasattva, para Dewa atau para Arya; dan kami tidak memiliki wawasan yang menerangi dari para Arya. Perkataan kami tidak menunjukkan kesetiaan untuk membantu menciptakan kerukunan di antara orang-orang atau menyebarkan pujian. Perbuatan kami tidak selalu tepat dalam segala situasi. Namun kami membuat sumpah besar bahwa kami tidak memiliki niat untuk mencapai, sehingga membuang usaha mereka yang berusaha untuk membantu. Untuk ini, kami sangat menyesal dan bertobat.

Waktu akan datang untuk pesta Dharma ini terselesaikan. Kami harus sungguh-sungguh mengambil kesempatan ini untuk bertobat. Itu akan menjadi sia-sia untuk menyesal kemudian. Kami berharap setelah kami beristirahat, bahwa masing-masing dari kami akan bekerja keras dengan pikiran yang terfokus, membuat persembahan pada pagi hari dan malam hari, dan akan terus-menerus meningkatkan usaha kami dan hanya akan senang setelah melakukannya.

Melalui perkumpulan Dharma ini, kami sangat berharap semuanya akan bersabar dan gigih, dan akan secara mendalam memasuki pintu Dharma.

Dalam perkumpulan Dharma hari ini, kami, yang memiliki karma umum, harus menimbulkan pikiran ketekunan, pikiran yang tanpa kemalasan, pikiran yang terkonsentrasi, pikiran Bodhi, pikiran untuk mencapai, pikiran dari kasih sayang yang besar, pikiran bersukacita atas perbuatan baik orang lain, pikiran kepuasan dan kebahagiaan, pikiran membalas budi, tekad untuk menyeberang semua makhluk, pikiran untuk melindungi semua, pikiran yang sebanding dengan yang dari para Bodhisattva, dan pikiran yang sebanding dengan pikiran Buddha. Berpikiran tunggal dengan tekad utama, dengan bersujud dengan tubuh kami ke tanah dan demi kepentingan semua raja penguasa dari semua negara, semua orang, orang tua, guru dan tetua, orang bijak dan orang yang kebijaksanaannya lebih sedikit, para dewa, para lokapala, mereka yang bertanggung jawab atas memberikan penghargaan dan hukuman, para raja naga dari lima penjuru arah, para naga surga dari delapan kawasan, yang meliputi di manapun melampaui perbatasan, semua keberadaan dengan jiwa dan kesadaran, termasuk yang ada di udara, di daratan dan di dalam air, kami:

Berlindung dalam para Buddha di sekeliling kami dalam sepuluh penjuru arah;
Berlindung dalam Dharma tertinggi di sekeliling dalam sepuluh penjuru arah;
Berlindung dalam semua Sangha di sekeliling dalam sepuluh penjuru arah.

skipper
skipper

Jumlah posting : 493
Join date : 27.11.08
Age : 35

http://aryamahayana.forumup.com

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik