BUDDHIST COMPILATION FORUM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Subhavyuha Raja Purvayoga Parivartah Dharmaparyaya Suttram

Go down

Subhavyuha Raja Purvayoga Parivartah Dharmaparyaya Suttram Empty Subhavyuha Raja Purvayoga Parivartah Dharmaparyaya Suttram

Post by skipper Sat Nov 29, 2008 10:44 pm

SUTTA BUNGA TERATAI DARI KEGHAIBAN HUKUM KESUNYATAAN YANG MENAKJUBKAN

BAB XXV

KISAH RAJA CAHAYA GEMILANG

Pada saat itu Sang Buddha menyapa Persidangan Agung :"Konon, didalam suatu masa lampau yang terdahulu pada sekian asamkhyeya kalpa yang tak terbatas, tak terhitung dan tak dapat dibayangkan yang telah lalu, adalah Seorang Buddha yang bernama Jaladharagarjitaghosasusvaranaksatrarajasamkusumit abhijna (Raja Kumpulan Suara Awan dan Petir Bunga Kebijaksanaan), Yang Telah Datang, Yang Maha Suci, Yang Telah Mencapai Penerangan Agung, Yang Telah Mencapai Kebebasan Yang Sempurna, Sempurna Pikiran dan Perbuatan, Yang Terbahagia, Maha Tahu Dunia, Pemimpin Tiada Tandingan, Guru Dewa dan Manusia, Yang Telah Sadar, Yang Dihormati Dunia, Yang Kalpa-Nya disebut Priyadarsana dan Kawasan-Nya disebut Vairocanarasmipratimandita. Di bawah Ajaran KeAgamaan dari Buddha itu, terdapatlah Seorang Raja yang bernama Vimaladatta yang berPutra dua orang, yang satu bernama Vimalagarbha dan yang satu lagi bernama Vimalanetra. Kedua Putera itu memiliki Daya Ghaib Yang Agung, memiliki Karunia dan Kebijaksanaan dan telah sekian lama mencurahkan Diri pada Jalan dimana Para Bodhisattva bertindak, yaitu
Dana Paramita, Sila Paramita, Ksanti Paramita, Virya Paramita, Dhyana Paramita, Prajna Paramita, Keluhuran Budi, Ramah Tamah, Welas Asih, Gembira, Tiada membeda-bedakan dan ke 37 Jenis Pertolongan Pada Jalan Agung. Semuanya ini Mereka benar-benar paham. Mereka juga telah mencapai Perenungan Bodhisattva, yaitu Vimala Samadhi, Naksatrarajaditya Samadhi, Vimalanirbhasa Samadhi, Vimalabhasa Samadhi, Alamkarasubha Samadhi, Mahatejogarbha Samadhi. Mereka benar-benar telah sempurna dalam Perenungan-Perenungan ini.

"Kemudian Buddha itu yang ingin membimbing Raja Subhavyuha dan ingin mengasihi semua umat, Beliau mengkhotbahkan Sutta Bunga Teratai Dari Keghaiban Hukum Kesunyataan Yang Menakjubkan ini. Pada saat itu, kedua Putera yaitu Vimalagarbha dan Vimalanetra, pergi menghadap Ibu-Nya dan dengan mengatupkan kesepuluh Jari-Nya, Mereka berkata kepada-Nya:"Ibu, Kami mohon kepada-Mu agar pergi dan mengunjungi Sang Buddha Jaladharagarjitaghosasusvaranaksatrarajasamkusumit abhijna. Kami juga suka melayani-Nya, mendekati, memuja dan memuliakan-Nya. Karena Buddha itu mengkhotbahkan Hukum Kesunyataan Sutta Bunga Teratai Dari Kegaiban Hukum Yang Menakjubkan di tengah-tengah kelompok para dewa dan manusia, dan Kami harus mendengar-Nya." Sang Ibu menjawab Putera-Putera-Nya : "Ayah Kalian percaya pada hukum-hukum kolot dan sangat terpancang pada hukum Brahman. Kalian pergilah dan bicaralah pada Ayah Kalian agar suka pergi bersama Kita." Sang Vimalagarbha dan Sang Vimalanetra bersama-sama mengatupkan sepuluh Jari-Nya serta berkata pada Sang Ibu : "Kami adalah Putera-Putera Sang Raja Hukum meskipun dilahirkan didalam rumah yang berpandangan kolot ini."

"Karena demi Sang Ayah, Kedua Putera ini meloncat keatas langit setinggi tujuh pohon tala serta mempertunjukkan aneka ragam perbuatan-perbuatan ghaib dengan berjalan, berdiri, duduk atau berbaring di langit itu. Tubuh-Nya bagian atas memancarkan air dan yang bawah memancarkan api, atau bagian bawah memancarkan air dan yang atas memancarkan api. Ataupun membesarkan Diri-Nya sampai memenuhi langit dan kembali mengecil, atau mengecil kemudian membesar lagi. Kemudian Mereka menghilang dari langit itu dan dengan tiba-tiba muncul diatas Bumi atau memasuki Bumi seperti menyelam kedalam air, atau berjalan diatas air seperti diatas Bumi. Dengan mempertunjukkan berbagai Perbuatan-Perbuatan Ghaib itu, Mereka membimbing Sang Ayah untuk mensucikan Hati-Nya agar percaya dan meyakini.

"Ketika Sang Ayah melihat Kedua Putera-Nya memiliki Kekuatan Ghaib seperti itu, Ia sangat gembira karena hal-hal yang belum pernah Ia ketahui dan dengan mengatupkan Tangan-Nya Ia menghormat Kedua Putera-Nya seraya berkata : "Siapakah Guru Kalian? Murid Siapakah Kalian?" Kedua Putera-Nya menjawab :"Sang Raja Agung! Yaitu Sang Buddha Jaladharagarjitaghosasusvaranaksatrarajasamkusumit abhijna yang sekarang sedang berada dibawah Pohon Bodhi 7 Permata dan duduk diatas Tahta Hukum Kesunyataan, sedang menyiarkan Sutta Bunga Teratai Dari Keghaiban Hukum Kesunyataan Yang Menakjubkan ditengah-tengah dunia para dewa dan manusia. Beliaulah Guru Kami dan Kami adalah Murid Beliau." Kemudian Sang Ayah berkata kepada Putera-Nya :"Aku sekarang juga suka sekali menjumpai Guru-Mu dan marilah Kita pergi bersama."

"Karenanya, Kedua Putera itu turun dari langit dan menghadap Sang Ibu, serta dengan tangan terkatup berkata kepada-Nya :"Ayah Kita, Sang Raja, sekarang telah percaya dan sadar hati serta telah mampu berketetapan untuk mencapai Penerangan Agung. Kami telah melaksanakan Perbuatan Buddha kepada Ayah Kami. Ibu, berkenanlah Engkau mengizinkan Kami meninggalkan rumah dan menjalankan Jalan Agung dibawah Sang Buddha itu."

"Kemudian Kedua Putera itu yang ingin memaklumkan kembali keinginan-Nya berkata kepada Sang Ibu dalam Syair:

"Ibu, berkenanlah Engkau melepas Kami
Untuk meninggalkan rumah dan menjadi Sramanera.
Alangkah sulitnya bertemu dengan Para Buddha
Dan Kami ingin menjadi Pengikut Seorang Buddha.
Seperti Bunga Udumbara,
Lebih sulitlah lagi bertemu dengan Seorang Buddha,
Berkenanlah Engkau melepas Kami untuk
meninggalkan rumah."

"Kemudian Sang Ibu berkata :"Aku izinkan Kalian meninggalkan rumah karena sesungguhnyalah Seorang Buddha sulit ditemui."

"Karena hal ini, kemudian Kedua Putera itu berkata kepada Ibu-Bapa-Nya :"Bagus, Ayah dan Ibu ! Kami mohon agar Ayah dan Ibu sekarang ini pergi pada Sang Buddha Jaladharagarjitaghosasusvaranaksatrarajasamkusumit abhijna untuk mendekati dan memuliakan-Nya. Karena Seorang Buddha sangat sulit sekali dijumpai seperti Bunga Udumbara, ataupun seperti seekor kura-kura bermata satu menjumpai lubang pada sebuah balok yang terapung. Tetapi Kita yang memiliki banyak sekali berkah selama Kehidupan yang terdahulu, telah menjumpai Seorang Buddha didalam Hidup ini. Oleh karena-Nya, duhai Ayah dan Ibu, dengarkanlah Kami dan marilah Kita berangkat. Karena Para Buddha sulit sekali dijumpai dan kesempatan-Nya pun sulit pula ditemui."

"Pada saat itu 84 Ribu Prameswari-Prameswari Istana dan Sang Raja Subhavyuha semua-Nya mendapatkan Kemampuan untuk menerima dan memelihara Hukum Kesunyataan Sutta Bunga Teratai Dari Keghaiban Hukum Yang Menakjubkan ini. Sang Bodhisattva Vimalanetra telah sekian lama menguasai Perenungan Bunga Hukum Kesunyataan (Dharmaparyaya). Sang Bodhisattva Vimalagarbha selama ratusan ribu koti kalpa yang tanpa batasan, telah sempurna didalam Perenungan Sarvasattvapapajahana, yang berguna untuk membimbing Umat menjauhi segala Perwujudan yang buruk. Ratu dari Raja itu telah mencapai Perenungan Kumpulan Para Buddha dan dapat mengetahui sumber-sumber rahasia dari Para Buddha. Demikianlah dengan cara yang Bijaksana, Kedua Putera itu mentakbiskan Ayah-Nya serta membuat Hati-Nya percaya, yakin dan senang didalam Hukum Kesunyataan Buddha.

"Kemudian Sang Raja Subhavyuha dengan ditemani oleh menteri dan rombongan-Nya, dan Sang Ratu Vimaladatta dengan ditemani oleh para puteri-puteri istana-Nya yang cantik-cantik bersama rombongan-Nya, serta Kedua Putera Raja dengan ditemani oleh 42 Ribu Orang, Semua-Nya dengan segera berangkat bersama untuk mengunjungi Sang Buddha itu. Setelah tiba disana, Mereka bersujud pada Kaki-Nya dan membuat pawai mengelilingi Buddha itu sebanyak tiga kali, dan sesudahnya Mereka menarik Diri kesatu sisi.

"Kemudian Sang Buddha itu berkhotbah pada Sang Raja dengan mempertunjukkan, mengajar, menyelamatkan dan membuat-Nya gembira sehingga Sang Raja sangat suka-cita. Kemudian Sang Raja Subhavyuha dan Sang Ratu Vimaladatta melepas kalung-kalung mutiara berharga ratusan ribu dari leher Mereka dan melemparkannya keatas Buddha itu, yang diangkasa berubah menjadi sebuah Menara Permata Berpilar Empat dan di Menara itu terdapat sebuah Depan Permata Yang Besar, yang diselimuti dengan ratusan ribu selimut-selimut kasurgan dimana Sang Buddha itu Duduk Bersila memancarkan Cahaya Yang Bergemerlapan.

Kemudian Sang Raja Subhavyuha berpikir :"Aneh, Agung dan Luar Biasa Tubuh Buddha ini, Sempurna KeAgungan-Nya dan Berwarna Bagus sekali !

"Kemudian Sang Buddha Jaladharagarjitaghosasusvaranaksatrarajasamkusumit abhijna menyapa Keempat Kelompok seraya berkata :"Melihatkah Kalian akan Sang Raja Subhavyuha yang sedang berdiri dihadapan-Ku dengan Tangan terkatup ? Raja ini setelah menjadi Seorang Bhiksu dibawah Ajaran-Ku dan menjadi bersemangat di dalam mempelajari Hukum Kesunyataan Yang Membantu Jalan KeBuddhaan, akan menjadi Seorang Buddha dengan gelar Salendraraja, Yang Telah Datang, Yang Maha Suci, Yang Telah Mencapai Penerangan Agung, Yang Telah Mencapai Kebebasan Yang Sempurna, Sempurna Pikiran dan Perbuatan, Yang Terbahagia, Maha Tahu Dunia, Pemimpin Tiada Tandingan, Guru Dewa dan Manusia, Yang Telah Sadar, Yang Dihormati Dunia, Yang Kawasan-Nya disebut Cahaya Agung (Vistirnavatya), dan Kalpa-Nya disebut Abhyudgataraja. Sang Buddha Salendraraja ini akan memiliki Para Bodhisattva dan Para Sravaka yang tak terhitung jumlah-Nya dan Kawasan-Nya akan datar dan lurus. Demikianlah Pahala-Pahala-Nya."

"Seketika itu, Sang Raja memasrahkan Kawasan-Nya kepada Saudara muda-Nya dan Sang Raja bersama Ratu-Nya, Kedua Putera-Nya dan Rombongan-Nya, meninggalkan rumah-Nya dan mengikuti Jalan dibawah Ajaran Buddha itu. Setelah meninggalkan Rumah-Nya, selama 84 ribu tahun Sang Raja selalu rajin dan bersemangat di dalam mempelajari Sutta Bunga Teratai Dari Keghaiban Hukum Kesunyataan Yang Menakjubkan, dan sesudah waktu ini berlalu, Ia mencapai Tingkat Samadhi Sarvagunalamkaravyuha.

"Kemudian Ia membumbung ke angkasa setinggi 7 Pohon tala dan berkata pada Buddha itu :"Yang Maha Agung ! Kedua Putera-Ku ini telah melakukan Perbuatan Seorang Buddha yang dengan Penjelmaan Ghaib Mereka, telah merubah pikiran kolot-Ku, menyadarkan Aku kedalam Jalan Buddha dan menyebabkan Aku melihat Yang Maha Agung. Kedua Putera ini adalah Sahabat-Ku yang baik, karena dengan setulusnya telah membina akar-akar Kebajikan yang ditanam di dalam Kehidupan-Ku yang lampau dan menyelamatkan Aku, Mereka datang dan terlahir di Rumah-Ku.

Kemudian Sang Buddha Jaladharagarjitaghosasusvaranaksatrarajasamkusumit abhijna menyapa Sang Raja Subhavyuha seraya berkata :"Begitulah, begitulah, begitulah seperti apa yang telah Engkau katakan. Seorang Putera maupun Seorang Puteri dengan menanam Akar-Akar Kebajikan akan memperoleh Teman-Teman Baik di setiap generasi yang Teman-Teman Baik itu akan mampu melakukan Perbuatan Seorang Buddha dengan menunjukkan, mengajar, menyelamatkan dan membuat-Nya bahagia serta menyebabkan-Nya masuk kedalam Penerangan Agung. Ketahuilah, Wahai Raja Agung ! Seorang Teman Yang Baik adalah sebab Yang Agung dengan mana manusia ditakbiskan dan dibimbing untuk melihat Sang Buddha dan menuju kearah Penerangan Agung. Wahai Raja Agung ! Melihatkah Engkau akan Kedua Putera ini? Kedua Putera ini telah memuliakan Para Buddha yang jumlah-Nya sebanyak 65 kali ratusan ribu koti nayuta pasir Sungai Gangga, Dia telah menerima dan memelihara Sutta Bunga Teratai Dari Keghaiban Hukum Kesunyataan Yang Menakjubkan. Dia mengasihi semua umat yang berpandangan palsu dan menyadarkan mereka kedalam Pandangan Yang Benar."

"Kemudian Sang Raja Subhavyuha turun dari atas langit dan berkata kepada Sang Buddha itu: "Yang Maha Agung ! Aneh benar Pandangan dari Sang Tathagata, dengan Jasa dan Kebijaksanaan-Nya, Tonjolan pada Kepala-Nya bersinar cemerlang, Mata-Nya terbuka lebar dan berwarna biru tua, Rambut diantara kedua Alis Mata-Nya Putih seperti Bulan Purnama, Gigi-Nya putih, rata, rapat dan selalu bersinar, Bibir-Nya merah dan indah seperti Buah Bimba." Setelah Raja Subhavyuha memuji Jasa-Jasa yang beratus ribu koti jumlah-Nya dari Sang Buddha itu, kemudian dengan sepenuh Hati-Nya Ia mengatupkan Tangan-Nya di hadapan Sang Tathagata dan kembali Ia menyapa Sang Buddha seraya berkata :"Yang Maha Agung sangat begitu Sempurna. Ajaran Sang Tathagata sangat Paripurna didalam Berkah-Nya yang mengagumkan dan tak dapat dibayangkan. Ajaran Moral yang Ia ajarkan sangat menggembirakan dan menggairahkan. Mulai hari ini, Aku tidak akan mengikuti jalan pikiran-Ku Sendiri, ataupun menaruh pikiran yang palsu, atau menaruh kesombongan, kemarahan ataupun jiwa yang penuh dosa lainnya." Setelah mengucapkan Kata-Kata ini, kemudian Ia menghormat Buddha itu dan berjalan ke muka."

Kemudian Sang Sakyamuni Buddha bersabda kepada Persidangan Agung itu :"Bagaimanakah pendapat Kalian ? Sang Raja Subhavyuha ini apakah Orang lain adanya ? Sesungguhnyalah Ia itu Sang Padmasri Bodhisattva Mahasattva adanya. Bagaimanakah pendapat Kalian ? Sang Ratu Vimaladatta ini apakah Orang lain adanya ? Sesungguhnyalah Ratu Vimaladatta adalah Sang Vairocanarasmipratimanditadhvajaraja Bodhisattva Mahasattva yang sekarang berada dihadapan Sang Buddha yang mengasihi Sang Raja Subhavyuha dan Orang-Orang-Nya akan terlahir diantara Mereka. Dan Kedua Putera-Nya, apakah Orang lain adanya ? Kedua Putera ini ialah Sang Bhaisajyaraja Bodhisattva Mahasattva dan Sang Bhaisajyasamundata Bodhisattva Mahasattva. Sang Bhaisajyaraja Bodhisattva Mahasattva dan Sang Bhaisajyasamundata Bodhisattva Mahasattva ini yang setelah menyempurnakan Jasa yang sedemikian besar itu dibawah Naungan Ratusan Ribu Koti Buddha, telah menanam Akar-Akar Keluhuran dan dengan sempurna telah mencapai Kebajikan Yang Tak Dapat Dibayangkan lagi. Jika terdapat seseorang yang mengenal Nama dari Kedua Bodhisattva Mahasattva ini, maka para dewa dan manusia di seluruh dunia akan memuliakan-Nya."

Pada saat Sang Buddha mengkhotbahkan Bab ini yaitu tentang "KISAH SANG RAJA SUBHAVYUHA", 84 Ribu Orang lepas dari ketidak sucian Mereka dan memisahkan Diri dari hal-hal yang kotor, dan memperoleh mata hati yang suci yang berkenaan dengan hal-hal kebatinan.

Demikianlah Sutta Bunga Teratai Dari Kegaiban Hukum Yang Menakjubkan, Tentang Sang Raja Subhavyuha, Bab 25.
skipper
skipper

Jumlah posting : 493
Join date : 27.11.08
Age : 35

http://aryamahayana.forumup.com

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik