BUDDHIST COMPILATION FORUM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

JERITAN KELEDAI

Go down

JERITAN KELEDAI Empty JERITAN KELEDAI

Post by Admin Sat Nov 28, 2009 2:02 pm

SEORANG cendikia bemama Cheufat hidup pada zaman dinasti Beng di kabupaten Pingyang. Kepintarannya sudah sangat mahir ketika masih kanak-kanak. Pada usia tujuh tahun, dia sudah mampu mengubah sajak dan syair dengan dengan baik. Seat berusia 16 (enam belas) tahun, keahlian dalam kesusateraannya sudah menduduki peringkat teratas di kota , kelahirannya, sehingga ia mendapat julukan `sastrawan Pingyang' dan sangat dikagumi serta disegani.

Namun suatu hal yang sangat disayangkan adalah sifatnya yang amat angkuh dan mudah tersinggung, hal mana mungkin disebabkan terlalu dimanjakan oleh sanak keluarganya semenjak kecil. Barangkali mereka tidak mengira; kesombongan itu dapat menghancurkan seluruh hidupnya ..............................................................................

Pada suatu tahun, ketika Cheufat akan berangkat ke ibu kota , untuk mengikuti ujian negara, kedua orang tuanya membanting tukang berusaha meminjam uang kesana-kemari untuk membekali biaya perjalanan dan biaya ujian anaknya. Tetapi Cheufat sama sekali tidak menghargainya, ia masih merasa serba kekurangan, kalau bukan baju barunya yang kelonggaran, topinya yang ketinggalan zaman, warna sepatunya yang sudah terlalu tua
..... ataupun yang lainnya. Ada saja.ketidak beresan yang dirasakan olehnya. Melihat keserakahan anaknya yang sudah kelewatan, ayahnya menasihati : "Anakku sayang, janganlah merasa serba kekurangan, kami sudah banyak menguras otak dan tenaga untuk keberangkatanmu, kalau masih saja tidak puns, kami sudah benar-benar tidak sanggup lagi ......

Mendengar kata-kata ayahnya, bukan hatinya yang, tergerak, bahkan dengan lantang dia mengatakan

"Aku adalah jelmaan dewa, orang yang berezeki, orang semiskin seperti anda mana pantas menjadi ayahku !"

Bukan main tersinggungnya perasaan ayahnya mendengar kata-kata tersebut keluar dari mulut putranya sendiri, sehingga pingsan tak sadarkan din'. Setelah mendapat pertolongan dokter, barulah ayahnya radar kembali.

Pada malam itu juga Cheufat bermimpi. Dia diseret ke slam Neraka untuk menghadap raja penguasa Neraka. Dengan ramah raja Neraka mengatakan :

"Sekalipun kini anda berbadan manusia, tetapi dengan durhakanya anda terhadap orang tua, dalam dimensi slays (batin) telah tumbuh bibit-bibit kebinatangan. Bila bibit-bibit kebinatangan itu sudah masak kelak, anda akan kehilangan badan manusia dan menjadi hewan."

Cheufat terbahak-bahak, lalu dengan tenang dia membantah

"Saya berkata kepada ayah itu sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya, kapankah saya menghinanya ?, kapankah saya durhaka pada orang tua ?!"

Berhenti sejenak, lalu disambung kembali pernbicaraannya : "Apalagi saya seorang yang cerdik dan pandai, dari segi manapun tidak mungkin, bahwa saya akan berubah menjadi binatang. Hai ! raja Neraka kata-katamu itu tidak bisa saya terima."

Raja Neraka tidak marah, ;bahkan dia menjelaskan dengan penuh kasih sayang

"Memang, pada masa kehidupan sekarang anda tergolong orang yang pintar, itu sesuai dengan karma yang anda tanam pada kehidupan yang lalu. Tetapi pada kehidupan ini, anda tidak menanam kembali bibit-bibit karma yang baik, malahan bertindak sembrono, sombong dan congkak, suka emosi dan, durhaka ini berarti anda telah menanamkan bibit-bibit kebinatangan; anda sobong dan congkak, dalam pandangan anda tiada orang lain, maka pada kehidupan yang akan datang anda akan terlahir kembali menjadi seekor keledai, ditutupi mata oleh manusia dan dipaksa untuk bekerja keras." Seketika Cheufat lalu menjadi .takut dan cemas sekali sehingga dia terjada dari mimpinya.

Keesokan harinya, Cheufat jatuh sakit mulutnya terkatup rapat, dari tenggorokannya keluar suarah aneh yang mirip dengan suara jeritan seekor keledai. Segala macam usaha pengobatan dilakukan, tetapi sia-sia saja, pars dokter tidak berhasil mendiagnosa penyakit apa yang diderita pasiennya itu.

Demikianlah balasan karma untuk orang yang durhaka, Cheufat menjerit-jerit dengan suara yang mirip jeritan seekor keledai hingga meninggal dunia dalam waktu yang hanya dua hari saja.

Admin
Admin

Jumlah posting : 277
Join date : 02.04.08

https://agama.forumakers.com

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas


 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik