BUDDHIST COMPILATION FORUM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

SENG HONG SANG TABIB

2 posters

Go down

SENG HONG SANG TABIB Empty SENG HONG SANG TABIB

Post by Admin Sat Nov 28, 2009 1:45 pm

SENG HONG SANG TABIB

Pada pertengahan tahun Ka khing, di kota LAm jiang dalam propinsi Kiang sai, hidup seorang tabib bernama Him Tio King yang bijak dan sosial. Sejak masih kecil dia sudah menunjukkan bakatnya yang luar biasa, welas asih dan ramah tamah, selalu bersikap baik dan iba sesama manusia yang hidup merana dan sengsara.

waktu Him Tio King berusia 19 tahun, ia mulai membulatkan tekad untuk mendharma baktikan kemampuan atau ilmu yang pernah dipelajarinya bagi umat manusia, terutama untuk mereka yang menderita sakit, maka ia lebih tekun memperdalam ilmu pengobatan, belasan tahun Him Tio king tekun dan rajin belajar, meski banyak menderita dan sengsara, namun ia tidak pernah patah semangat.

Beberapa tahun kemudian setelah lulus sekolah dan mulai praktek, resep obatnya ternyata amat manjur dan selalu berhasil menyembuhkan penyakit para pasiennya. terkabullah awal keinginana Him Tio king untuk membaktikan dirinya demi kaum miskin, keberhasilan itu lebih meneguhkan imannya untuk mengejar citc-cita yang lebih agung, andaikata harus berkorban jiwa dan raga sekalipun, segala pengorbanan rela ia lakukan.

Berpijak pada sikap kerjanay yang mengutamakan memberi pertolongan kepada fakir miskin, Him Tio king tidak mau menerima imbalan. bila perlu secara gratis malah ia berikan obat pada pasiennya, padahal tidak sedikit diantara obat-obatan itu adalah bahan obat yang mahal harganya. bahwa Him Tio king berjiwa sosial bukan berarti bahwa keluarganya hidup makmur. lalu darimana Him Tio king memperoleh dana dan modal untuk menolong kaum miskin? untuk itu ternyata Him Tio king harus mengetatkan keperluan hidup keluarganya, satu sen pun tidak dihamburkan percuma, di bawah pengawasan yang keras dan penuh disiplin, keluarganya menjadi biasa hidup bersahaja. ternyata istri dan putra-putrinya dapat mengimbangi cita rasa suami dan ayah mereka yang mendharma baktikan dirinya untuk kepentingan umum. bila musim panas tidak berbaju sutra, musim dingin tidak berpakaian kapas tebal. hidanagn yang menjadi lauk pauknya sehari hari hanyalah sayur mayur melulu, keluar pintu jalan kaki, ongkos naik joli dihemat untuk keperluan lain yang lebih berguna. adanya kerjasama dan pengertian seluruh keluarga, setiap bulan mereka dapat menyisihkan sebagian besar biaya hidup dan dimasukkan ke dalam tabungan, dana dalam tabunagn inilah yang digunakan untuk membeli obat atau ongkos pengobatan para pasiennya itu.

Memang Him Tio king juga memperoleh dana dari pihak lain yaitu bila ia diundang untuk mengobati pasien dari keluarga kaya, sebelum melakukan tugasnya dengan tegas tapi harus terlebih dulu ia menetukan tarif yang tinggi, besar kecil tarif pengobatan disesuaikan dengan keadaan ekonomi keluarga pasien itu. cara ini pernah mengundang antipati sementara orang kaya yang pernah ditolongnya, tidak jarang Him tio king mengalami tekanan dan ancaman pihak pihak tertentu, namun Him Tio king tetap membulatkan tekadnya, apalagi ia memperoleh dukungan, perlindungan dan junjungan masyarakat luas yang kasih, setia dan simpati padanya, tidak sedikit orang orang kaya yang semula kikir terpengaruh oleh kearifan Him Tio King, dengan haru dan ikhlas, dengan suka rela dan penuh pengertian belakangan mereka mau merogoh kantong menyumbangkan uangnya demi kepentingan umum juga. oleh Him Tio king dana yang berjumlah cukup besar itu digunakan untuk menolong kaum miskin.

Setelah bekerja puluhan tahun,Him Tio king yang baik hati, bersih dan suci ini, akhirnya memperoleh anugrah dari Thian Yang Maha Kuasa. hampir lima puluh tahun lamanya, sejak Him Tio king berpraktek dalam usia 30 tahun. ia tetap mempertahankan semangat kerja yang tinggi, dengan ilmu pengobatan menolong sesama manusia. kehidupan manusia di dunia fana tiada yang langgeng dan kekal abadi, demikian pula halnya yang dialami Him Tio King, selama berpraktek sebagai tabib, tidak jarang ia menghadapi kesulitan dan hambatan. namun semua kesukaran itu tidak melunturkan cita-citanya, kekayaan dan kedudukan tidak menggoyahkan tekadnya, kekerasan tidak pernah membuatnya gentar. walau sudah berusia 79 tahun, Him Tio king masih segar bugar dan sehat kekar, keluarganya hidup rukun,tentram dan damai.

Pada suatu ketika terjadilah peristiwa aneh. pada hari ulang tahun im Tio king yang ke 80, ia menolak ucapan selamat dan menampik sumbangan dari siapa saja. pagi hari itu seorang diri ia duduk tenang dalam ruang tamunya, mendadak terjadi keajaiban yang membuatnya terbelalak. Di atas belandar di ruang tamu rumahnya, di tengah taburan cahaya yang gemerlapan, tiba-tiba melambai turun selarik kain sutra merah, seperti spanduk kebahagiaan layaknya, tapi kain sutra merah ini yang juga berhias warna warni bertata sederet huruf-huruf besar berwarna kuning mas yang menyala berbunyi, "Firman, atas perintah Giok Hong Siangte, Him Tio king diutus ke Seng Hong di Propinsi Hokkian."

Him Tio king masih duduk tenang dan tak bergerak, hatinya heran lagi bingung, dengan nanar ia mengawasi spanduk sutra merah itu, beberapa kejap kemudian cahaya benderang itu makin redup, kain sutra merah itu pun akhirnya lenyap entah kemana. sejak peristiwa aneh itu, Him Tio King tetap berpraktek seperti biasa, peristiwa aneh itu juga tidak pernah ia ceritakan kepada istri maupun putra putrinya. tiga hari setelah ulang tahunnya yang ke 80, pagi hari itu Him Tio king habis mandi lalu berdandan di kamar belakang baru menuju ke ruang tamu, seperti biasa sambil istirahat ia minum teh yang sudah disediakan, sebentar lagi baru masuk ke kamar praktek mulai bertugas. sekonyong konyong alunan musik nan merdu sayup-sayup kumandang di angkasa, lalu mengendap turun dan terdengar makin nyaring dalam rumah, bersama dengan itu tercium bau wewangian yang beraroma tebal di seluruh pelosok rumahnya. waktu itu isterinya yang berada di luar merasa adanya gejala yang luar biasa dalam rumahnya, bergegas ia berlari masuk ke ruang tamu dan mendapatkan suaminya tetap duduk di kursi dengan pandangan mendelong ke atas belandar, ternyata napasnya sudah berhenti, tubuhnya juga mulai dingin. tanpa sakit dan tiada tanda tanda serta tanpa firasat apapun yang menandakn bakal datrangnya musibah ini, sudah tentu juga tanpa siksa dan derita. begitulah Him Tio king telah meninggal dunia dengan tenang.

Him Tio king meninggal dunia secara wajar, kematiannya justru mengundang rejeki dan kebahagiaan yang berkepanjangan sampai beberapa generasi keturunannya. konon beberapa generasi keturunannya hingga kini masih hidup makmur di tempat kelahirannya, di jaman kerajaan dahulu tidak sedikit di antara keturunannya yang menjabat pangkat tinggi, turun temurun hingga beberapa generasi terus jaya dan makmur. di wilayah kota Lam Jiang keluarga Him amat disegani dan dihormati, dijunjung tinggi sebagai keluarga arif budiman.

Admin
Admin

Jumlah posting : 277
Join date : 02.04.08

https://agama.forumakers.com

Kembali Ke Atas Go down

SENG HONG SANG TABIB Empty Re: SENG HONG SANG TABIB

Post by octafiani Sat Mar 05, 2011 11:28 pm

wow mantap

octafiani

Jumlah posting : 5
Join date : 05.03.11

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik