BUDDHIST COMPILATION FORUM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Sri Vasudhara Dharani Namah Mahayana Suttram

Go down

Sri Vasudhara Dharani Namah Mahayana Suttram Empty Sri Vasudhara Dharani Namah Mahayana Suttram

Post by skipper Sun Nov 15, 2009 11:44 pm

Sri Vasudhara Dharani Namah Mahayana Suttram

om namah sri jinasasanaya
samsaradvayadainyasya pratihantr dinavahe
vasudhare sudhadhare namastubhyam krpamahe

Demikianlah telah ku dengar. Suatu ketika Sang Bhagavan sedang berdiam di Negeri Kosambi, Hutan Kantaka. Pada waktu itu, hadir lima ratus orang Maha Bikshu Sangha beserta para Bodhisattva Mahasattva yang sangat banyak jumlahnya. Di Negeri Kosambi terdapatlah seseorang Grhapatih yang bernama "Su Candra" (Bulan Kebajikan). Ia telah mengembangkan pikiran dan hati murni. Jumlah anggota keluarganya sangat banyak. Sraddha (Keyakinan) yang teguh telah dikembangkannya. Grhapatih tersebut pergi mengunjungi Bhagavan, menyembah dengan meletakkan kepalanya ke kaki Bhagavan, serta melakukan pradaksina beberapa kali. Dengan penuh hormat Grhapatih Su Candra maju menghadap Bhagavan dan mengajukan pertanyaan,

“Bhagavantam tathagatam arhantam samyaksambuddham! Aku hendak mengajukan pertanyaan pada Bhagavan demi menjawab sedikit keraguanku. Semoga Bhagavan berbelas kasih sehingga sudi mengizinkanku untuk mengajukan pertanyaan tersebut.” Sang Bhagavan lalu berkata kepada Grhapatih Su Candra, “Engkau menanyakan hal ini dengan daya batin murni, karena itu silakan ajukan pertanyaanmu itu.”

Grhapatih Su Candra sangat bergembira mendengar hal ini dan bertanyalah dia kepada Bhagavan, “Bhagavan! Terdapat putera dan puteri berbudi yang dilanda kemiskinan. Bagaimanakah caranya agar mereka dapat mendapatkan kekayaan yang melimpah? Selain itu masih ada di antara mereka yang menderita bermacam-macam penyakit. Bagaimanakah caranya agar mereka dapat mendapatkan kesembuhan?” Lalu Bhagavan bertanya kepada Grhapatih Su Candra, “Mengapakah engkau menanyakan hal itu?” Sang Grhapatih lalu menjawab Sang Bhagavan, “duhai Bhagavan, duhai Sugata, aku memiliki banyak anggota keluarga di rumahku. Namun kini sedang mengalami kesulitan keuangan, sehingga harus hidup melalui bantuan. Bahkan beberapa di antara mereka menderita sakit. Aku memohon agar Yang Dijunjungi Dunia bersedia membabarkan Dharmaparyaya untuk mengatasi kemiskinan tersebut selamanya; yakni Dharma yang sanggup memenuhi perbendaharaan dengan harta kekayaan; sehingga para anggota keluargaku akan bersuka cita karenanya. Dimana gudang-gudang akan dipenuhi emas, perak, permata pusaka vajra pengabul keinginan, harta kekayaan yang diperoleh melalui perdagangan, serta permata merah sebesar batu akik. Masing-masing benda-benda berharga itu melimpah jumlahnya dan tak akan pernah habis. Dengan demikian, kami dapat melakukan dana
paramita.”

Sang Bhagavan menjawab pertanyaan Grhapatih Su Candra, “Wahai Grhapatih yang Berbudi, pada asamkheya kalpa yang telah lama berlalu, terdapat Seorang Bhagavan bernama "Vajradhara Sagara Nirghosa" (Pemegang Vajra Suara Samudera) Sang Tathagata, Arhan, SamyakSamBuddha, Loka udapadi, vidyacaranasampanno, lokavidanuttara purusadamyasaratih, sasta devamanusyanam, Buddho, Bhagavan. Pada masa Sang Tathagata itu Grhapatih, Aku menerima sebuah Dharani yang bernama Vasudhara (Hujan Mustika). Terimalah, lestarikan, bacalah, lafalkan, pahami maknanya, laksanakanlah apa yang terkandung di dalamnya, serta sebar luaskan Dharani tersebut. Putera yang Berbudi! Bila ada manusia atau makhluk bukan manusia seperti yaksha, raksasha, preta, pisacha, bhuta, kumbhanda, skanda, apasmara, usta, putana, kataputana, yatudhana dan yang lainnya yang memiliki niat jahat, para "mutrahara ,rudhirahara ,vistahara ,vasahara ,mamsahara ,slesmahara ,puahara ,simhanakahara ,khelahara ,medhahara ,madyahara ,jatahara ,jivitahara ,balyahara, malyahara, yavaducchistahara"(para mahluk halus pemakan manusia, lemak, tulang sumsum, nanah, darah, lendir, ludah, besar ,kecil, yang hendak menimbulkan kekacauan kesadaran) dan yang lainnya, maka mereka akan gagal melaksanakan niat jahatnya.

Bhagavan melanjutkan perkataannya kepada Grhapatih, “Bila ada orang yang meyakini dan melafalkan Dharani ini dengan sepenuh hati; atau kendati hanya mendengar namanya saja, mereka menerima, mengingat, serta dengan gembira meyakininya; maka putera atau puteri berbudi tersebut sepanjang malam akan memperoleh kedamaian dan kebahagiaan. Ia akan memperoleh kedamaian melimpah. Selanjutnya, bila ada putera atau puteri berbudi yang hendak melaksanakan Vasudhara Dharani ini, maka ia hendaknya terlebih dahulu melakukan persembahan namaskara puja pada semua Tathagata Arhantah SamyakSamBuddha; baik selama semalam, dua malam, maupun tiga malam. Lalu lafalkan dharani ini dengan sepenuh hati. Kembangkan keyakinan pada Triratna; sehingga dengan demikian para devata akan bersukacita karenanya. Harta kekayaan berupa ratna (permata) dan gandum-gandum akan tercurah turun dengan segera. Laksanakan Dharma yang Saya ajarkan ini.”

Sang Bhagavan mengucapkan Vasudhara dharani yang berbunyi sebagai berikut:

Namo ratnatrayaya, om namo bhagavate vajradharasagaranirghosaya tathagatasyarhate samyaksambuddhaya tadyatha om sri surupe suvadane bhadre subhadre bhadravati mamgale sumamgale mamgalavati argale argalavati candre candravati ale acale acapale udghatini udbhedini ucchedini udyotini sasyavati dhanavati dhanyavati udyotavati srimati prabhavati amale vimale nirmale rurume surupe surupavimale arcanaste atanaste vitanaste anunaste avanatahaste visvakesi visvanisi visvanamsi visvarupini visvanakhi visvasire visuddhasile viguhaniye visuddhaniye uttare anuttare amkure namkure prabhamkure rarame ririme rurume khakhame khikhime khukhume dhadhame dhidhime dhudhume tatare tatare ture ture tara tara taraya taraya mam sarvasattvamsca vajre vajre vajragarbhe vajropame vajrini vajravati ukke bukke nukke dhukke kakke hakke dhakke takke varakke avarttini nivarttini nivarsani pravarsani vardhani pravardhani nispadani vajradharasagaranirghosam tathagatam anusmara anusmara sarva tathagata satya-manusmara samghasatyamanusmara anihari anihari tapa tapa kuta kuta pura pura puraya puraya bhagavati vasudhare mama saparivarasya sarvesam sattvanam ca bhara bhara bharani santamati jayamati mahamati sumamgalamati pimgalamati subhadramati śubhamati candramati agacchagaccha samayamanusmara svaha svabhavamanusmara svaha dhrtim... sarvatathagatanam vinayam ... hrdayam ... upahrdayam ... jayam ... vijayam ... sarva satva vijaya manusmara svaha

om srim vasumukhim svaha om srim vasusri svaha om srim vasusriye svaha om vasumati svaha om vasumatisriye svaha om vasve svaha om vasude svaha om vasamdhari svaha om dharini dharini svaha om samayasaumye samayamkari mahasamaye svaha om sriye svaha om śrīkari svaha om dhanakari svaha om dhanyakari svaha

mulamantra| om sriye srikari svaha om dhanakari dhanyakari ratnavarsani svaha sadhyamantra om vasudhare svaha hrdayam laksmyai svaha om upahrdayam om laksmi bhutalanivasine svaha sam yatha dam om yanapatravahe svaha

Kemudian dilafalkan mantra dharani lanjutan, yakni;


suta suta khata khata khiti khiti khutu khutu maru maru mumca mumca marunca marunca tarppini tarppini tarjani tarjani dehi dehi dapaya dapaya uttista uttista hiranyasuvarnam pradapaya svaha annapanaya svaha vasunipataya svaha gauh svaha surabhe svaha vasu svaha vasupataye svaha indraya svaha yamaya svaha varunaya svaha vaisravanaya svaha digbhyo vidigbhyah svaha utpadayantu me kamksaviraham anumodayantu imam me mantrapadah om hram hrīm ehyehi bhagavati dada dapaya svaha etadbhagavatya aryavasudharaya hrdayam mahapapakarino'pi siddhyati purusapramanan svabhogan dadati ipsitam manoratham paripurayati kamaduhan yan kaman kamayati tamstanipsitan paripurayati mulavidya namo ratnatrayaya namo devi dhanadaduhite vasudhare dhanadharam pataya kuru kuru dhanesvari dhanade ratnade he hema-dhanaratnasagaramahanidhane nidhanakotisatasahasraparivrte ehyehi bhagavati pravisya matpuram madbhavane mahadhanadhanyadharam pataya kuru kuru om hram trata kailasavasiniye svaha mahavidya om vasudhare mahavrstinipatini vasu svaha mulahrdayam om vasudhare sarvarthasadhini sadhaya sadhaya uddhara uddhara raksa raksa sarvarthanidhayantram vava tata vava tanta danda svaha paramahrdayam om namo bhagavatyai aryalevadike yatha jivasamraksani phalahaste divyarupe dhanade varade suddhe visuddhe sivakari santikari bhayanasini bhayadusani sarvadustan bhanjaya bhanjaya mohaya mohaya jambhaya jambhaya stambhaya stambhaya mama santim pustim vasyam raksam ca kuru kuru svaha levadika dhariniyam


Bhagavan memberitahu Grhapatih Su Candra: “Vasudhara Dharani ini sungguh luar biasa kekuatannya, sanggup menyirnakan penyakit, kemalangan, kemiskinan, wabah penyakit, dan rintangan-rintangan dalam kehidupan. Para putera dan puteri yang berbudi hendaknya melakukan puja terlebih dahulu kepada semua Tathagata Arhantah SamyakSamBuddha. Lalu selama sehari semalam tanpa henti melafalkan Dharani ini. Rumah orang itu dengan segera akan mengalami hujan mustika. Seluruh bencana dan kemalangan akan lenyap tak bersisa. Putera berbudi tersebut akan memperoleh banyak harta kekayaan. Karena itu, senantiasa sebar-luaskanlah Dharani ini.”

Sang Grhapatih Su Candra merasa sangat gembira mendengarkan apa yang diajarkan Bhagavan dan berkata kepada Sang Bhagavan, “Semenjak saat ini, aku akan selalu mengingat Vasudhara Mantra Dharani ini dan akan menerima, mempertahankan, melafalkan, dan menyebar-luaskannya.”

Demikianlah, Grhapatih Su Candra menerima dan meyakini apa yang diajarkan Sang Bhagavan. Kemudian dia melakukan pradakshina berkali-kali mengelilingi Bhagavan, merangkapkan kedua tangan sebagai tanda penghormatan, menyembah ke kaki Sang Bhagavan, dan setelah itu kembali ke tempat kediamannya.

Bhagavan berkata pada Yang Mulia Ananda, “Pergilah engkau ke tempat kediaman Grhapatih yang bernama Su Candra itu dan lihatlah bahwa seluruh gudang perbendaharaannya akan dipenuhi oleh gandum-gandum, benda-benda berharga, dan lain sebagainya. Yang Mulia Ananda mematuhi apa yang dikatakan Bhagavan. Ia lalu menuju ke kota Kosambi, yakni ke tempat kediaman Grhapatih Su Candra. Begitu tiba di sana, dijumpainya bahwa seluruh gudang perbedaharaan Grhapatih Su Candra memang telah dipenuhi oleh benda-benda berharga. Yang Mulia Ananda merasa sangat bergembira pula begitu menyaksikan hal ini dan menanyakan mengenai keajaiban ini kepada Sang Bhagavan, “Bhagavan, mengapa gudang perbendaharaan Grhapatih Su Candra dapat dipenuhi oleh benda-benda berharga seperti itu?” Bhagavan menjawab: “Putera yang berbudi! Grhapatih Su Candra memiliki keyakinan yang tulus kepada-Ku. Ia meyakini dengan teguh Vasudhara Mantra Dharani dan melaksanakan apa saja yang baru diajarkan. Dengan mata Buddha-Ku, aku mengamati bahwa di seluruh dunia tiada satupun dari para deva, mara, brahma, para deva brahmakayika, manusia, asura dan yang lainnya yang sanggup mencelakai atau menimbulkan hambatan bagi orang yang memegang teguh Dharani yang bernama Vasudhara ini. Apa yang dibabarkan oleh Tathagata sungguh benar adanya. Kata-kata murni yang diucapkan oleh Buddha ini tidak mengandung keburukan sedikitpun. Tanpa memiliki akar kebajikan, kendati seseorang memiliki telinga, namun ia tak akan mendengar Vasudhara Dharani ini. Karena itu salinlah, ingatlah, pertahankanlah, serta lafalkanlah Vasudhara Dharani ini. Vasudhara Dharani ini sungguh-sunguh merupakan kata-kata murni yang disabdakan semua Buddha, perwujudan belas kasih semua Buddha, pujian bagi nama seluruh Tathataga, pujian bagi keagungan seluruh Tathagata, serta benih bagi semua Tathagata.”

Yang Mulia Ananda kemudian berkata kepada Sang Bhagavan, “Bagus sekali, Bhagavan!” dan melafalkan gatha-gatha pujian sebagai berikut:

Semua Bhagavan Buddha tak terjangkau oleh pikiran,
Buddhadharma adalah adalah benar adanya.
Keyakinan yang murni adalah tak terbayangkan juga.
Seluruh buah hasil yang dicapai benar adanya
Kebijaksanaan menentramkan seluruh usia tua dan kematian
Sang Raja Dharma tak akan musnah,
sanggup membawa hingga ke pantai seberang,
menyembah kepada Buddha yang sungguh luar biasa.

Setelah mendengar pembabaran Sri Vasudhara Dharani Suttram ini, Yang Mulia Ananda dengan gembira berkata kepada Sang Bhagavan, “Bhagavan, aku sekarang hendak menanyakan bagaimana seharusnya Dharma ini disebut? Yakni Sutra yang menggembirakan hatiku setelah mendengarnya. Bhagavan memberitahu Yang Mulia Ananda, “Sutra ini bernama Sutra yang Dibabarkan atas Permintaan Grhapatih Su Candra. Juga disebut Sutra Perbendarahaan Semua Mustika Keberuntungan, serta Sutra Dharani Hujan Mustika (Sri Vasudhara Dharani Sutra) yang Dibabarkan Semua Tathagata Arhantah SamyakSamBuddha. Engkau hendaknya senantiasa mengingatnya. Bhagava telah selesai membabarkan Sri Vasudhara Sutra ini. Para Maha Bhikshu Sangha , Bodhisattva Mahasattva, deva, manusia, asura, dan para makhluk lainnya bergembira mendengar pembabaran Dharma tersebut. Mereka dengan sepenuh hati meyakini, menerima, dan melaksanakannya.
skipper
skipper

Jumlah posting : 493
Join date : 27.11.08
Age : 35

http://aryamahayana.forumup.com

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik